(hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang)
Tahun
telah berganti.. umur inshaaAllah akan bertambah lagi.. dan usia di muka bumi
ini pun akan terus menghitung hari.. inilah hakikat hidup yg terus dijalani..
menjadi seorang pemimpin disetiap kondisi atau menjadi budak dari setiap waktu
yang dimiliki..
Kemarin
saya berjalan-jalan keluar rumah. Niat yang dituju begitu banyak. Mulai dari
urusan perpanjang visa, daftar ujian, pergi ke Bank, bayar rumah sampe ke toko
asia. Sepanjang perjalanan saya mikir. Kenapa banyak banget yang harus
dilakukan?? Terus tiba-tiba inget ujian juga yang seabrek.. huhuhuhu
Kaki
terus melangkah, beberapa tram telah silih berganti saya naiki kemarin. Lalu
lalang anak-anak Jerman yang baru pulang sekolah memadati isi setiap gerbong
tram. Begitu riuh keadaan didalam dan diluar tram. Tempat duduk menyindiri pun
sudah saya isi dengan sigap.
Diluar tram saya pun melihat hujan rintik
rintik mulai turun dari langit.. air mata ini pun juga turun dari pangkalnya.
Bukan.. bukan karena ujian saya yang jumlahnya begitu sadis. melainkan karena
sang maha pemberi ujianlah saya tiba-tiba menangis..
Ada
banyak hal yang terkadang terlalu kita pusingkan di dunia ini.. sampai sampai
kita terlalu fokus untuk menikmati indahnya hidup enak dan melupakan bagaimana
caranya meninggal enak. Dan itulah yang saya rasakan kemarin. Kepada siapa
semua jerih payah yang dilakukan ini ditujukan? Untuk apa? Dan akan dibawa
kemana?
Saya
juga teringat tausiyah harian dari temen saya di grup whatsapp kemarin. Ayat
qur’an yang disampaikannya adalah tentang waktu
„Demi Waktu. Sesungguhnya manusia itu
merugi. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, serta saling
menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran“ (QS. Al-ashr:
1-3)
surat
dalam Al-Qur’an yang begitu singkat, padat dan jleb.. T.T kalau katanya imam
syafii surat al-ashr ini udah cukup menjadi pedoman dan nasihat bagi manusia..
karena mengandung prinsip prinsip utama kehidupan bagi siapa yang menginginkan
kesuksesan hidup di dunia dan di akhirat.
semoga kita bukan termasuk orang orang yang merugi yaa brosist.. aamiin
:’’
gak
ada kata terlambat untuk bertaubat, dan belum ada kata usai untuk memulai.
Berusahalah untuk memperbaiki hubungan yang rusak selama ini.. serta lakukanlah
hal yang berarti untuk dunia dan akhirat yg akan dijumpai.
Di hari jum’at
mebuka Al-qur’an
Al-kahfi dibaca
secara bergantian
muhasabah diri
perlu dilakukan
semoga Allah
indahkan akhir kehidupan
jum’at mubarak
semuanyaaaaaaaa :’)
liebe Grüße,
@rizkachab
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen