Freitag, 23. Januar 2015

ASSALAMU'ALAYKUM HIJAB

-Jika tak kau segerakan hijabmu, maka cemaskanlah "hijab" pertamamu- 


Hijab. Satu kata yang sederhana tapi memiliki berjuta makna. Satu kata yang mudah diucapkan, tapi masih ragu bahkan enggan untuk dikenakan sebagian muslimah di bumi hamparan. Itulah sebuah kewajiban. Ia datang tidak pernah sendirian, selalu beriringan dengan tantangan dan cobaan. Semua Allah serahkan kembali kepada kita, menjadi hamba-Nya yang tahu dan mengerjakan atau hanya sekedar tahu lantas melupakan.

Perhatian saya minggu ini terfokus pada kata “hijab“. Bukan kok ini bukan ngebahas film yang lagi “hits“ itu. tapi saya ingin menulis sedikit tentang situasi dan kondisi para muslimah di negri minoritas. Jerman salah satunya.

Aksi teror yang terjadi awal tahun 2015 di kota Paris tentunya menjadi berita hangat yang begitu luar biasa di seluruh dunia. Begitupun di Jerman. Berita ini tentu menuai berbagai efek dimasyarakat. Demo pun banyak terjadi di beberapa sudut kota di Jerman. Pro dan kontra terhadap islam pun menjadi hal yang tak terhindarkan lagi dimata masyarakat Jerman pra maupun pasca demonstrasi.

"tidak semua muslim teroris" sekitar ribuan massa hadir pada demo ini
(pict: welt.de)

Lebih kurang begitulah kondisi Jerman saat ini. Dan tak heran akhir akhir ini setiap saya keluar rumah, saya dan beberapa teman muslimah disini pun harus siap dengan berbagai jenis pandangan yang tertuju kepada kami. Karna beragama islam lah mereka mengamati kami dan karena hijab itulah mereka mengenali. MashaaAllah..

Allah swt berfirman.. “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Itulah sepenggal surat cinta dari Allah swt kepada hamba-Nya. Tidak ada kejadian di muka bumi ini yang terjadi secara kebetulan, karna semua telah Allah gariskan. Dan setiap kejadian pun ada hikmah yang dapat dijadikan pelajaran.

Setidaknya ada dua hikmah yang bisa saya ambil dari kejadian ini. Yang pertama adalah belajar untuk berakhlak yang jauh lebih baik lagi kepada semua orang. Mulai dari cara berpakaian sampai ekspresi wajah pun menjadi perhatian. Oleh sebab itu sikap ramah sangat diperlukan. Karena mau gak mau, kita adalah diplomat untuk agama yang sedang menjadi sorotan. Rasulullah-lah yang paling utama untuk dijadikan teladan.

“Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyumannya selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Tirmidzi)

Hikmah yang kedua adalah menjadikan saya pribadi lebih mawas diri akhir akhir ini. Bukan rahasia umum lagi wilayah jerman timur tempat saya tinggal saat ini merupakan daerah rawan dengan rasismus. Setelah berita penusukan seorang muslimah tahun 2009 lalu. Tanggal 13 Januari 2015 kemarin pun kembali terjadi penusukan terhadap seorang pemuda muslim di kota Dresden, Jerman. http://dunia.inilah.com/read/detail/2170449/demo-anti-islam-di-jerman-mulai-makan-korban.

Waspada boleh tapi takut jangan, karna kita orang beriman.. Kejadian ini mengingatkan saya pribadi bahwa kematian bisa datang dimana saja dan kapan saja. Saya memang belum pasti lulus kuliah, atau mungkin belum pasti menikah, tapi kejadian ini semakin meyakinkan saya bahwa saya pasti akan menghadapi kematian. Itulah yang saya pribadi pertanyakan. Sudah sejauh mana diri ini mempersiapkan? Hiks

"Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (Q.S. Al-Jumu’ah:8)

Tetap semangat yaa semuanyaaaa. Sesulit apapun tantangan dan cobaan yang dihadapi, Allah swt is ALWAYS with us. Selangkah kaki saja keluar rumah dengan menggunakan hijab, inshaaAllah ada pahala jihad disana. Setetes keringat saja yang keluar saat mengenakan hijab, inshaaAllah juga akan ada ganjaran disana. Sesungguhnya Allah swt maha cepat perhitungan-Nya :''

let's move on and move up!

Semoga dengan adanya tragedi awal tahun tersebut, membuat kita menjadi semakin bangga dengan keislaman yang dimiliki dan Mebuat kita semakin istiqomah dengan penggunaan hijab ini. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi? Diplomat islam itulah yang dinanti.. yuuk berhijab dan tunggu apalagi :’’)

Pergi merantau ke negara Jerman
Qur’an dan sunnah jadikan pegangan
Ajal menjemput akan menjadi suratan
semoga berhijab akhir manis kehidupan


with love,

LIEBE GRÜßE,

@rizkachab 

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen