Sonntag, 27. Juli 2014

PASCA PILPRES, MK dan PKS

Berikut ini beberapa tweet yang saya copas dari twitter pribadi.. semua twit ini saya copas dalam rangka mempermudah memberi jawaban kepada seseorang yg bertanya di ask.fm tentang upaya PKS dan koalisi merah putih pasca pengumuman hasil KPU 22 Juli kemarin. Siapapun anon.. silahkan dibaca yaa :’)

Adakalanya kebenaran tdk menjadi pemenang. Dan adakalanya sabar pun tdk harus diam. Kebatilan harus dilawan. Dengannya akan tegak Keadilan

*Hasil ritwit kultwit ust. @aboebakar15 ~>

Kemarin sore, para pimpinan partai koalisi menjadi saksi bagaimana PKS secara profesional mengelola saksi dan bukti c1 untuk ke #MK

Meski dalam suasana ramadhan dan mendekati lebaran, semua bukti dapat dikumpulkan dengan baik di DPP, Insha Allah akan berlanjut ke #MK

Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi yg luar biasa, untuk struktur, kader, saksi dan relawan yang membantu kerja Pilpres tahun ini #MK

Tak lupa juga untuk para kepanduan yang day to day membantu mengamankan semua bukti yang akan diajuka ke #MK

Terlebih untuk para relawan yang beberapa hari ini mencermatidan mengelola bukti form c1 yang hampir mencapai 1/2 juta berkas #MK

Bersyukurlah untuk yang masih bisa berpuasa dgn keluarga, dan iktikaf dengan khusyu'. Ikhwah disini harus berjuang dgn jutaan lbr berkas #MK

Ikhwah sekalian...proses ke #MK adalah bagian dari upaya untuk menegakkan proses demokrasi dengan jujur dan bermartabat...

Mengajukan gugatan ke #MK bukanlah bentuk ekpresi tak siap kalah, melainkan upaya penegakan hukum atas pencideraan demokrasi dg kecurangan

Maju ke #MK adalah bagian dari hak konstitusional, jadi tak perlu risau dengan berbagai tudingan miring soal tak siap kalah....

Masih ingat hasil pemilu ini ? Berapa selisih suaranya ? Apakah dulu ke MK ? Apakah kita mencibir mereka ?
 Eingebetteter Bild-Link

Masih juga ingatlah dengan grafis ini ? Berapa selisih suaranya ? Apakah mereka juga ke #MK ? Apa kita mengoloknya?
Eingebetteter Bild-Link

Nah, apakah salah bila saat ini ada selisih suara yg lebih tipis dg berbagai dugaan kecurangan yg ada lantas kita membawanya ke #MK ?

Dalam hal ini kita diajarkan untuk mengasah kedewasaan dan kecerdasan dalam berpolitik #MK
Apapun hasilnya Pilpres dan #MK, PKS telah menang ikhwah sekalian.....

Kita telah berhasil mengarus utamakan isu Palestina, sehinga semua pihak memiliki perhatian tinggi terhadap isu ini #MK

Soliditas dan kekuatan struktur PKS semakin dilihat dan diakui, terbukti saat dipercaya menjadi saksi pada Pilpres kali ini #MK

Pilpres kali ini menunjukkan begitu pentingnya kualitas keberagamaan seorang calon pemimpin, saya kira inI salah satu kemenangan kita

Ikhwah sekalian...maju ke #MK adalah sebuah keputusan untuk mengamankan amanah rakyat yang diberikan kepada pasangan Prabowo Hatta....

*Hasil copas tweet pribadi ~>

Perjuangan belum selesai, perjalanan masi panjang, dan doapun teriring utk mereka yang melawan kebatilan, dan berusaha menegakkan keadilan

Stimmt! “@GKEropa: Bersabarlah dlm menegakkan keadilan, karna keadilan yg nanti akan menunjukkan siapakah yang berhak atas kemenangan”

Keadilan di dunia akan membawa dampak pada pengadilan akhirat kelak.. Disanalah kita melihat siapakah peraih kemenangan

InshaaAllah “@aboebakar15: Mohon doa antum sekalian, supaya proses #MK berjalan dengan lancar dan terlaksana dengan fair trial justice....”

Drama pilpres belum berakhir!!! Seru!!!

Can you see? “@af1_: Gak dapat kursi, lesehan pun jadi. Indonesia Tanpa Pemilu Curang, tenanglah masih ada PKS.
Eingebetteter Bild-Link

Allahuakbar :'') “@af1_: Demi Indonesia Tanpa Pemilu Curang relawan2 militan ini bekerja siang malam.
 Eingebetteter Bild-Link

Semoga sehat sehat semuanya “@af1_: Macam Yaumul Hisab .. Segala bukti ada pada kami. #JagoanDatangBelakangan
Eingebetteter Bild-Link

 Demi Indonesia Tanpa Pemilu Curang. Kami siapkan ribuan berkas bukti kecurangan Pilpres lalu. #jagoandatangbelakangan
Eingebetteter Bild-Link

 InshaaAllah “@af1_: Jeng jengjeng .. jeng jengjeng .. treteteteteeet !!
Eingebetteter Bild-Link

ini toh partai yg ditakuti smp dibikinin petisi agar bubar~ RT @af1_: siapa lagi yg punya C1 selengkap ini? "@GunsJaya: bang itu saksi2 PKS?

Siapapun kalian yang masi menghujat, menghina atau bahkan pernah memfitnah PKS.. Percayalah saya juga pernah

Tapi PKS dengan segitu banyak kadernya membuat saya jadi berubah pikiran tentang penilaian pribadi saya selama ini #mendadakcurhat

Kader PKS yg tersebar diberbagai belahan dunia telah mampu menunjukkan kepada saya nilai nilai islam sesungguhnya

Akhlak mereka kesantunan mereka mengajarkan saya banyak hal tentang islam sesungguhnya

Awalnya jg heran kok bisa byk banget org PKS di Jerman.. Tapi itulah dakwah gak kenal tempat. ada dimanapun. Karna Allah swt tujuan utamanya

Pertama kali ketemu mereka.. Saya gak pernah tau mereka para pejuang politik dan demokrasi. Yg saya tau mereka santun, suka nolong dan baik

Semenjak kasus ust. LHI hitss dalam berita maupun infotainment.. Akhirnya saya cari tau sndiri tntg partai yg satu ini..

Makanya suka sedih kalau misalnya ada orang yang menghujat segitu bencinya sama PKS :''( trust me! You dont know the real them

Tak kenal maka tak tahu.. Jadi miris aja klo menghina seseorang,  tp yg kita hina jelas jelas jauh lebih baik dari kita... :'')

Tips gampang nih melihat seseorang atau sklmpok org bs dipercaya atau nggak..Liat aja solatnya..Lihatlah cara mereka menghargai pencipta-Nya

Disini ada tulisan singkat saya knp dari antipati politik jd ke PKS.. cocok dibaca utk yg suka maki maki PKS ~> http://rahmayanirizka.blogspot.de/2014_03_01_archive.html

pergi mudik di hari lebaran
membawa THR senilai satu milyar
Mahkamah Konstitusi belum memutuskan 
biarkan Koalisi Merah Putih berikhtiar

liebe Grüße,

@rizkachab <3

Montag, 21. Juli 2014

PILPRES DI BULAN RAMADAN


ASSALAMU'ALAYKUM  SEMUANYAAAAAAA

Sengaja di capslock nih biar tambah semangat, sesemangat saya saat ngetik tulisan ini yaaa :'')
teman teman hari ini terharu banget deh waktu liat blog ternyata pengunjungnya udh 10000-an gt.. lumayan siih banyak yg baca, tp takut juga dimintai pertanggung jawabannya sama Allah atas setiap huruf yg tertera dan setiap halaman yang kalian baca.. kalau dibaca baca lagi, saya pun suka ngebatin sendiri sama setiap isinya.. mashaaAllah semoga ada yang bisa diambil yaa setelah baca dari blog ini.. maaf lahir batin juga udah lama banget gak nge-share tulisan disini hiks *sungkem* 

baiklah kali ini mau berbagi cerita tentang Ramadan 1435 H yang saat ini tinggal menghitung hari, hiks cepet banget yaa rasanyaa.. kita udah memasuki 10 hari terakhir dan itu tandanya kita udah mau pisah lagi aja sama Ramadan :''( semoga kita makin semangat i'tikafnya, makin semangat mengejar lailatul qadarnya, makin semangat ngajinya, solatnya pokoknya ibadahnya, dan makin semangat jg mohon ampunan sama Allahnya.. :’’

 "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan (Lailatul Qadar) itu? Malam kemuliaan (Lailatul Qadar) itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr : 1-5)

ini ada juga beberapa hadist dari Rasulullah biar makin semangat mengejar lailatul Qadrnya

"Barangsiapa melakukan qiyam (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

ada doa bagus juga yang Rasulullah ajarin, ini bisa diaplikasikan di malam malam terakhir Ramadhan kita ini.. dihafalkan lebih bagus gaes

"Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan?" Beliau –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam menjawab" "Ucapkanlah:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Ya Allah, Sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemaaf dan Suka Memaafkan,
maka maafkanlah hamba." (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dengan sanad sahih)

"Adalah Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) sepuluh hari terakhir yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya." (HR. Muslim)

-berikut tanda-tanda lailatul qadr

 "Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi." (HR. Muslim)

itu intermezzo sepuluh hari terakhir Ramadan yaa.. kan tinggal beberapa hari lagi.. jd yang belum mulai, gakpapa kalo baru semangat ibadahnya sekarang,, lebih baik terlambat daripada gak sama sekali. maksimalkan hari hari terakhir ini.. karena boleh jadi umur kita gak sampai Ramadan di tahun nanti. sesungguhnya amalan itu dinilai dengan akhirnya. apabila kita gak bisa menyambut dengan baik maka berpisahlah dengan cara yang terbaik. selama Allah swt memberikan nafas disitulah kita masi diberi kesempatan oleh-Nya. 

zurück zum Thema yaa~ sebenernya banyak banget cerita menarik di Ramadan 1435 H kali ini yang mau di share, mulai dari pilpres yang tak kunjung usai pembicaraannya, ujian modul semester di bulan ini , presentasi tentang puasa Ramadan dihadapan Dr. Semler dan temen temen sekelas, Ukhuwah Islamiyah di Halle yang ternyata begitu dahsyat, sampe tragedi kemanusiaan Palestina yang diserang secara brutal oleh Israel.. semua punya peranan tersendiri dalam mengisi relung relung hati dibulan ini.

tapi untuk hari ini mau ngomongin pilpres dulu aja, kebanyakan klo bahas semua. hoho seperti yang kita tau di awal Ramadhan tahun ini tepatnya sekitar akhir bulan juni lalu, kita sering banget liat orang orang mengkampanyekan presiden jagoannya masing masing di seantero media social, semacam path, fb, twitter, instagram, baah semualah pokoknya. termasuk saya pribadi.hehe  

setiap orang pasti punya alasan tersendiri kenapa memilih pak prabowo atau jokowi.. memang pilpres kali ini berbeda dan menegangkan. banyak banget hal baru yang saya baca dan saya ketahui, maklum pemilih pemula, jd hasrat kepo luar biasa. deg degan juga sama hasilnya besok. jejejejeeeeng pemilu tahun ini gak pake dua putaran lagi. cukup sekali aja wong calonnya cuma dua pasang.. makanya menegangkan, sekali pilih langsung menentukan, jd kemarin milihnya  juga hati-hati pisan.

Dan masih dalam suasana bulan Ramadan, Pilpres 2014 pun akan diumumkan besok tgl 22 juli oleh KPU.. siapapun dan apapun keputusannya semua telah Allah swt tetapkan di lauh mahfuzh.. kita sudah berikhtiar biarkan Allah swt yang nanti memutuskan siapa presiden Indonesia lima tahun kedepan. persatuan kita adalah kunci perdamaian. keep calm and move on gaes..

walaupun gosip gosipnya udah ketauan siapa yang menang, kita doakan saja semoga mereka amanah dengan jabatan. Tp saya gk suka gossip jadi di detik detik sebelum pengumuman ini, izinkan saya untuk menuliskan doa dan harapan pribadi saya, semoga Allah swt memenangkan pak Prabowo-Hatta dan koalisi merah putih. *tetepusaha* banyak alasan kenapa doa saya tertuju ke mereka. semoga Allah swt mengabulkan doa ini yaa. *masihusaha* :’) Banyak cara Allah swt memberikan yg terbaik untuk negri kita.. semoga presiden Indonesia kedepan bukanlah yang mementingkan kekuasaan, tapi menjadi pemimpin yang berkontribusi besar untuk nasib generasi dan peradaban dunia kedepan. aamiin.

Maaf juga yaa teruntuk semua teman jikalau ada kata kata yang kurang berkenan selama masa kampanye kemarin atau bahkan sampai tulisan ini saya post. saya sesungguhnya mencintai kalian. Dan berharap yang terbaik juga untuk tanah air kita kedepan..

Politik itu gak kotor, tapi orang-orang didalamnyalah yg mencitrakan ia menjadi kotor. Rasulullah pun dulu berpolitik, karenanya piagam madinah ada dan berbagai kebijakan untuk umat diterapkan. Didasari itu pulalah pemimpin sangat berpengaruh besar terhadap berbagai kebijakan di suatu kawasan. Semua orang mungkin bisa melakukan kebaikan, tapi untuk mencegah kejahatan secara global  kita perlu kebijakan.. dan hal itu hanya akan hadir dari pemimpin yang mengerti dan tegas dalam mengambil keputusan. Contoh gampangnya: lokalisasi prostitusi, klo bukan pemerintah yg mengerti dan tegas.. kemaksiatan secara massal ini akan terus berkelanjutan. Kita perlu politik. Kita butuh pemimpin. Dan kita juga perlu kebijakan politik yang bermanfaat untuk masyarakat luas.

Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kamu sekalian kepada Allah dan RasulNya, serta pemimpin diantara kalian.” (Q.S. An-nisa:59)

Pada akhirnya siapapun nanti yang menjadi Presiden RI ke-7 #support #respect

Itikaf kemasjid bersama teman-teman
Mengejar lailatul qadr di akhir Ramadan
Presiden Indonesia telah Allah tetapkan
Jaga kedamaian adalah bukti persatuan

Halle, 21.7.2014.. 19:30 CET (satu setengah jam-an sebelum berbuka)

Liebe Grüße,


@rizkachab

Samstag, 31. Mai 2014

KISAH JULAIBIB

Julaibib, begitu dia biasa dipanggil. Sebutan ini sendiri mungkin sudah menunjukkan ciri jasmani serta kedudukannya di antara manusia; kerdil dan rendahan.

Julaibib. Nama yang tak biasa dan tak lengkap. Nama ini, tentu bukan dia sendiri yang menghendaki. Tidak pula orangtuanya. Julaibib hadir ke dunia tanpa mengetahui siapa ayah dan yang mana bundanya. Demikian pula orang-orang, semua tak tahu, atau tak mau tahu tentang nasab Julaibib. Tak dikenal pula, termasuk suku apakah dia. Celakanya, bagi masyarakat Yatsrib, tak bernasab dan tak bersuku adalah cacat kemasyarakatan yang tak terampunkan.

Julaibib yang tersisih. Tampilan jasmani dan kesehariannya juga menggenapkan sulitnya manusia berdekat-dekat dengannya. Wajahnya yang jelek terkesan sangar. Pendek. Bungkuk. Hitam. Fakir. Kainnya usang. Pakaiannya lusuh. Kakinya pecah-pecah tak beralas. Tak ada rumah untuk berteduh. Tidur sembarangan berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil. Tak ada perabotan. Minum hanya dari kolam umum yang diciduk dengan tangkupan telapak. Abu Barzah, seorang pemimpin Bani Aslam, sampai-sampai berkata tentang Julaibib, ”Jangan pernah biarkan Julaibib masuk di antara kalian! Demi Allah jika dia berani begitu, aku akan melakukan hal yang mengerikan padanya!”

Demikianlah Julaibib.

Namun jika Allah berkehendak menurunkan rahmatNya, tak satu makhlukpun bisa menghalangi. Julaibib berbinar menerima hidayah, dan dia selalu berada di shaff terdepan dalam shalat maupun jihad. Meski hampir semua orang tetap memperlakukannya seolah dia tiada, tidak begitu dengan Sang Rasul, Sang rahmat bagi semesta alam. Julaibib yang tinggal di shuffah Masjid Nabawi, suatu hari ditegur oleh Sang Nabi, Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam. ”Ya Julaibib”, begitu lembut beliau memanggil, ”Tidakkah engkau menikah?”

”Siapakah orangnya Ya Rasulallah”, kata Julaibib, ”Yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini?”

Julaibib menjawab dengan tetap tersenyum. Tak ada kesan menyesali diri atau menyalahkan takdir Allah pada kata-kata maupun air mukanya. Rasulullah juga tersenyum. Mungkin memang tak ada orangtua yang berkenan pada Julaibib. Tapi hari berikutnya, ketika bertemu dengan Julaibib, Rasulullah menanyakan hal yang sama. ”Wahai Julaibib, tidakkah engkau menikah?” Dan Julaibib menjawab dengan jawaban yang sama. Begitu, begitu, begitu. Tiga kali. Tiga hari berturut-turut.

Dan di hari ketiga itulah, Sang Nabi menggamit lengan Julaibib kemudian membawanya ke salah satu rumah seorang pemimpin Anshar. ”Aku ingin”, kata Rasulullah pada si empunya rumah, ”Menikahkan puteri kalian.”

”Betapa indahnya dan betapa berkahnya”, begitu si wali menjawab berseri-seri, mengira bahwa Sang Nabi lah calon menantunya. ”Ooh.. Ya Rasulallah, ini sungguh akan menjadi cahaya yang menyingkirkan temaram dari rumah kami.”

”Tetapi bukan untukku”, kata Rasulullah. ”Kupinang puteri kalian untuk Julaibib.”

”Julaibib?”, nyaris terpekik ayah sang gadis.

”Ya. Untuk Julaibib.”

”Ya Rasulullah”, terdengar helaan nafas berat. ”Saya harus meminta pertimbangan isteri saya tentang hal ini.”

”Dengan Julaibib?”, isterinya berseru. ”Bagaimana bisa? Julaibib yang berwajah lecak, tak bernasab, tak berkabilah, tak berpangkat, dan tak berharta? Demi Allah tidak. Tidak akan pernah puteri kita menikah dengan Julaibib. Padahal kita telah menolak berbagai lamaran..”

Perdebatan itu tak berlangsung lama. Sang puteri dari balik tirai berkata anggun. ”Siapakah yang meminta?”

Sang ayah dan sang ibu menjelaskan.

”Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah? Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah lah yang meminta, maka tiada akan dia membawa kehancuran dan kerugian bagiku.” Sang gadis shalihah lalu membaca ayat ini;

Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS Al Ahzab [33]: 36)

Dan Sang Nabi dengan tertunduk berdoa untuk sang gadis shalihah, ”Allahumma shubba ‘alaihima khairan shabban.. Wa la taj’al ‘aisyahuma kaddan kadda.. Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atas mereka, dalam kelimpahan yang penuh berkah. Janganlah Kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah..”

Doa yang indah.

Sungguh kita belajar dari Julaibib untuk tak merutuki diri, untuk tak menyalahkan takdir, untuk menggenapkan pasrah dan taat pada Allah dan RasulNya. Tak mudah menjadi orang seperti Julaibib. Hidup dalam pilihan-pilihan yang sangat terbatas. Kita juga belajar lebih banyak dari gadis yang dipilihkan Rasulullah untuk Julaibib. Belajar agar cinta kita berhenti di titik ketaatan. Meloncati rasa suka dan tak suka. Karena kita tahu, mentaati Allah dalam hal yang tak kita suka adalah peluang bagi gelimang pahala. Karena kita tahu, seringkali ketidaksukaan kita hanyalah terjemah kecil ketidaktahuan. Ia adalah bagian dari kebodohan kita.

Isteri Julaibib mensujudkan cintanya di mihrab taat. Ketika taat, dia tak merisaukan kemampuannya.

Memang pasti, ada batas-batas manusiawi yang terlalu tinggi untuk kita lampaui. Tapi jika kita telah taat kepada Allah, jangan khawatirkan itu lagi. Ia Maha Tahu batas-batas kemampuan diri kita. Ia takkan membebani kita melebihinya. Isteri Julaibib telah taat kepada Allah dan RasulNya. Allah Maha Tahu. Dan Rasulullah telah berdoa. Mari kita ngiangkan kembali doa itu di telinga. ”Ya Allah”, lirih Sang Nabi, ”Limpahkanlah kebaikan atas mereka, dalam kelimpahan yang penuh barakah. Janganlah Kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah..”

Alangkah agungnya! Urusan kita sebagai hamba memang taat kepada Allah. Lain tidak! Jika kita bertaqwa padaNya, Allah akan bukakan jalan keluar dari masalah-masalah yang di luar kuasa kita. Urusan kita adalah taat kepada Allah. Lain tidak. Maka sang gadis menyanggupi pernikahan yang nyaris tak pernah diimpikan gadis manapun itu. Juga tak pernah terbayang dalam angannya. Karena ia taat pada Allah dan RasulNya.

Tetapi bagaimanapun ada keterbatasan daya dan upaya pada dirinya. Ada tekanan-tekanan yang terlalu berat bagi seorang wanita. Dan agungnya, meski ketika taat ia tak mempertimbangkan kemampuannya, ia yakin Allah akan bukakan jalan keluar jika ia menabrak dinding karang kesulitan. Ia taat. Ia bertindak tanpa gubris. Ia yakin bahwa pintu kebaikan akan selalu terbuka bagi sesiapa yang mentaatiNya.

Maka benarlah doa Sang Nabi. Maka Allah karuniakan jalan keluar yang indah bagi semuanya. Maka kebersamaan di dunia itu tak ditakdirkan terlalu lama. Meski di dunia sang isteri shalihah dan bertaqwa, tapi bidadari telah terlampau lama merindukannya. Julaibib lebih dihajatkan langit meski tercibir di bumi. Ia lebih pantas menghuni surga daripada dunia yang bersikap tak terlalu bersahabat kepadanya. Adapun isterinya, kata Anas ibn Malik, tak satupun wanita Madinah yang shadaqahnya melampaui dia, hingga kelak para lelaki utama meminangnya.

Saat Julaibib syahid, Sang Nabi begitu kehilangan. Tapi beliau akan mengajarkan sesuatu kepada para shahabatnya. Maka Sang Nabi bertanya di akhir pertempuran, “Apakah kalian kehilangan seseorang?”

“Tidak Ya Rasulallah!”, serempak sekali. Sepertinya Julaibib memang tak beda ada dan tiadanya di kalangan mereka.

“Apakah kalian kehilangan seseorang?”, beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya lagi. Kali ini wajahnya merah bersemu.

“Tidak Ya Rasullallah!” Kali ini sebagian menjawab dengan was-was dan tak seyakin tadi. Beberapa menengok ke kanan dan ke kiri.

Rasulullah menghela nafasnya. “Tetapi aku kehilangan Julaibib”, kata beliau.

Para shahabat tersadar.

“Carilah Julaibib!”

Maka ditemukanlah dia, Julaibib yang mulia. Terbunuh dengan luka-luka, semua dari arah muka. Di seputaran menjelempah tujuh jasad musuh yang telah dia bunuh.

Sang Rasul, dengan tangannya sendiri mengafani Sang Syahid. Beliau Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam menshalatkannya secara pribadi. Ketika kuburnya digali, Rasulullah duduk dan memangku jasad Julaibib, mengalasinya dengan kedua lengan beliau yang mulia. Bahkan pula beliau ikut turun ke lahatnya untuk membaringkan Julaibib. Saat itulah, kalimat Sang Nabi untuk si mayyit akan membuat iri semua makhluq hingga hari berbangkit. “Ya Allah, dia adalah bagian dari diriku. Dan aku adalah bagian dari dirinya.”

Ya. Pada kalimat itu; tidakkah kita cemburu?

sepenuh cinta,

Salim A. Fillah ( sumber : www.pkspiyungan.com )


musim semi bunga bunga merekah
menjadi secercah pesona semesta
tak ada hal yang paling indah
selain ketaatan pada Allah semata

liebe Grüße, 
@rizkachab

Samstag, 1. März 2014

Pengalaman Pribadi Berbagi Referensi

saya mengetahui PKS sudah sejak lama kira kira lima tahunan yang lalu, saat saya belum memiliki hak politik. Waktu itu saya masi duduk dibangku SMA dan ketertarikan saya sama politik bisa dikatakan tidak ada, apalagi dengan PKS. Ketika SMA dulu, jangankan membicarakan PKS, bertemu dengan mbak mbak mentoring yang berjilbab panjang aja saya udah kabur duluan. Astaghfirullah x_x
Dan tak disangka-sangka ternyata kakak saya sendiri pun bagian dari mbak-mbak jilbab panjang itu. Begitu banyak perubahan yang ditampilkan kakak saya semenjak merantau dari keluarga. Perubahan sikap dan penampilan begitu jelas. Usut punya usut ternyata selama merantau kakak saya rutin ikut ngaji. Dan teman-teman pengajiannya pun kader kader PKS, termasuk kakak saya. disanalah kakak saya bertemu dengan orang-orang yang berorientasi akhirat dalam hidupnya. Perubahan signifikan pun tak terbendung lagi.
Setelah menyelesaikan studinya dan kembali ke Jakarta. Banyak Hal luar biasa yang kakak saya lakukan. Salah satunya adalah mengaktifkan remaja masjid dikomplek tempat keluarga kami tinggal. Berbagai kegiatan masjid mulai aktif dilakukan. Padahal sudah hampir 6 tahun saya tinggal didaerah itu.tapi baru saat itulah saya dan abang saya mau bergabung ke masjid. Sungguh langkah yang luar biasa.
Sekitar bulan april 2010 lalu saya juga begitu ingat kakak saya mengajak kesebuah konser kemanusiaan palestina. Disanalah saya berkenalan dengan banyak orang solehah. Lapangan tennis indoor senayan menjadi saksi padatnya massa yang membawa bendera palestina. Ma shaa Allah betapa merinding saya melihat umat islam dalam gedung itu. Mereka bersatu seakan akan kejayaan Islam akan datang detik itu juga. Waktu itu para akhwat berada di atas. Sebagian diantaranya membawa anak-anak. Bahkan yang masih bayi pun juga ada dalam konser amal itu. Yang ikhwan ada di bagian bawah. Hampir semua para ikhwan membawa atribut konser, bendera, spanduk, ikat kepala, syal, dan lain sebagainya. Semua orang hanyut dalam acara konser kemanusiaan Palestina. Dan semua siap dengan infaq terbaik mereka hari itu. Berkali kali bibir ini mengucapkan takbir. Dan usut punya usut ternyata hampir semua yang mengikuti acara itu adalah kader PKS. Bahkan penyelenggara dan pengisi acaranya pun kader-kader PKS. Ma shaa Allah.
Sejak saat itulah saya sering bertemu teman teman kakak saya yang kader PKS. Dan saya pun senang bila diajak ke acara mereka. Karena saya tau semua acara yang dibuat berorientasi amal kepada Allah swt. Pernah waktu itu kakak saya mengajak saya dan abang untuk ikutan acara pagi PKS dilapangan komplek palapa. ternyata PKS telah siap membuka stand medical check up berbiaya sangat murah disana. Abang saya diminta menjadi dokternya dan saya hanya menjadi tim penyemangat waktu itu. Distand itu pulalah saya bertemu dengan kakak pengisi mentoring agama islam yang setiap minggu sukarela datang ke SMA saya. Ternyata dia juga teman kakak saya. Dan usut punya usut kakak itu juga kader PKS. Ma shaa Allah sempitnya dunia. Kenapa orang orang baik disekitar saya serba PKS yaaa? Huft

JERMAN
Nah saat saya memutuskan studi ke Jerman pun tidak kalah menarik. Begitu banyak lika liku yang saya hadapi mulai dari awal kedatangan 6 januari 2011 di Tegel airport Berlin sampai detik ini. Begitu banyak permasalahan yang dihadapi. Tapi alhamdulillahnya semua masalah yang Allah berikan tak sebanding dengan nikmat yang didatangkan.
Pertama kali menginjakkan kaki di Jerman saya dan teman teman dikenalkan dengan lingkungan yang baik, kami dicarikan toko makanan halal, diajarkan berprinsip sebagai seorang muslim dan dari awal pun saya sudah dikenalkan mentoring alias liqo dengan kakak kakak pendamping disini. Saya rasa liqo inilah yang sangat membantu kehidupan saya disini. Pertama kali liqo saya begitu ingat kakak pendamping saya membahas tentang cinta kepada orangtua. Betapa terenyuh saya ketika itu. Rasa rindu kepada orangtua pun memuncak seketika. Banyak sekali manfaat yang saya dapatkan dari liqo ini. Tidak hanya ilmu tapi juga mental dan karakter.
Saat hati ini ingin bolos liqo, saya langsung terbayang kata kakak pendamping saya waktu pertama kali ngisi mentoring “dari senin sampe minggu kita disini udah capek mikirin dunia, masa sehari aja kita gak bisa sisihkan waktu untuk memikirkan akhirat”. Sejak saat itulah saya menargetkan dalam diri saya pribadi untuk mencari ilmu dunia dan juga ilmu akhirat disini. Dan mungkin inilah yang ditargetkan kakak saya ketika merantau dulu.
Perjalanan panjang saya di Jerman hampir tiga tahun. Dan saya bertemu dengan banyak sekali orang hebat dan luar biasa, baik dari Indonesia maupun warga Indonesia yang berdomisili di Jerman ataupun Eropa. Usut punya usut ternyata sebagian besar mereka juga bagian dari PKS walaupun ada diantara mereka yang tidak secara terang-terangan menyebutkan ke-PKS-annya.
selama ini yang saya lihat mereka sering sekali menolong, aktif di berbagai acara keislaman, memberi tausiyah, mengisi materi dan banyak hal baik lainnya yang mereka lakukan. In shaa Allah semua itu karena cinta mereka kepada Allah swt. Tentu tanpa cinta itu, mana mau mereka tiap minggu keluar kota ngisi pengajian, tiap tahun bantuin student Indonesia yang baru tiba di Jerman, atau setiap saat siap menolong student student yang memerlukan bantuan. Ma shaa Allah. Cinta inilah yang menghasilkan kerja nyata mereka yang berharmonisasi dengan kehendak Allah swt.
Allah swt berfirman,
 “Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.“ ( Q.S Al-Baqarah : 148 ).
Saya bukan kader, saya juga bukan siapa siapa di PKS, tapi kehadiran orang-orang PKS sudah banyak sekali membantu hidup saya. dan saya pun ingin menjadi bagian dari orang-orang yang terus berlomba dalam kebaikan seperti mereka. Merekalah yang membantu saya berislam. Sampai akhirnya saya terus belajar mencari makna hidup ini. Siapakah saya ini? Untuk apa saya di dunia ini? Dan Mau kemana saya?.. saya sangat bersyukur sama Allah swt telah dikenalkan proyek dakwah ini. Saya bersyukur bisa berada diantara mereka. PKS ibarat sebuah kapal yang membantu saya dan jamaah ini menuju sebuah pulau impian yaitu surganya Allah swt. Usut punya usut ternyata PKS-lah salah satu dalang perubahan diri saya selama ini.

Ketika hari silih berganti
Alam menyambut dengan senang hati
banyak pilihan pada pemilu nanti
jauhi golput karna suara kita berarti            
            
Tulisan ini sekedar pengalaman pribadi saya untuk referensi kepada teman teman. Apapun pilihan kita pastinya akan menentukan berbagai kebijakan politik untuk lima tahun ke depan. Satu suara kita tak hanya menyelematkan bangsa tapi juga peradaban dunia.


*NB: Tulisan ini pertama kali beredar tanggal 18 Dessember 2013 di website pkspiyungan.com dengan judul “Perjalanan Cintaku Bersama PKS... Dari Jakarta Merantau ke Jerman”

Donnerstag, 9. Januar 2014

embun pagi kisah Bilal bin Rabah

dari kejauhan: masjid Kuba, Madinah

EDISI COPAS Bitte schön ~> BILAL BIN RABAH
Tahukah Anda.. Berapa yang dikeluarkan Abu Bakar ash Shiddiq ketika membebaskan Bilal bin Rabah dari perbudakan? Ketika itu Umaiyah bin Khalaf mematok harga 9 uqiyah emas. Dan dengan segera Abu Bakar radhiallah ‘anhu langsung menebusnya. 1 uqiyah emas = 31,7475 gr emas 285,73 gr x Rp 400.000,00 = Rp 114.291.000,00 Dan itu baru satu pembebasan, belum lagi dengan pembebasan budak lainnya. Inilah upaya mereka berniaga dengan Allah Ta’ala, membeli surga-Nya yang mahal harganya. BAGAIMANA DENGAN SAYA, DAN ANDA…….?
Adzan Terakhir Sahabat Bilal
Semua pasti tahu, bahwa pada masa Nabi, setiap masuk waktu sholat, maka yang mengkumandankan adzan adalah Bilal bin Rabah. Bilal ditunjuk karena memiliki suara yang indah. Pria berkulit hitam asal Afrika itu mempunyai suara emas yang khas. Posisinya semasa Nabi tak tergantikan oleh siapapun, kecuali saat perang saja, atau saat keluar kota bersama Nabi. Karena beliau tak pernah berpisah dengan Nabi, kemanapun Nabi pergi. Hingga Nabi menemui Allah ta’ala pada awal 11 Hijrah. Semenjak itulah Bilal menyatakan diri tidak akan mengumandangkan adzan lagi. Ketika Khalifah Abu Bakar Ra. memintanya untuk jadi mu’adzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata: “Biarkan aku jadi muadzin Nabi saja. Nabi telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi.”
Abu Bakar terus mendesaknya, dan Bilal pun bertanya: “Dahulu, ketika engkau membebaskanku dari siksaan Umayyah bin Khalaf. Apakah engkau membebaskanmu karena dirimu apa karena Allah?.” Abu Bakar Ra. hanya terdiam. “Jika engkau membebaskanku karena dirimu, maka aku bersedia jadi muadzinmu. Tetapi jika engkau dulu membebaskanku karena Allah, maka biarkan aku dengan keputusanku.” Dan Abu Bakar Ra. pun tak bisa lagi mendesak Bilal Ra. untuk kembali mengumandangkan adzan.
Kesedihan sebab ditinggal wafat Nabi Saw., terus mengendap di hati Bilal Ra. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria. Lama Bilal Ra tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Nabi Saw hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: “Ya Bilal, wa maa hadzal jafa’? Hai Bilal, kenapa engkau tak mengunjungiku? Kenapa sampai begini?.” Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah pada Nabi. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Nabi.
Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi Saw., pada sang kekasih. Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucunda Nabi Saw., Hasan dan Husein. Sembari mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Nabi Saw itu. Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal Ra.: “Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan buat kami? Kami ingin mengenang kakek kami.” Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.
Bilal pun memenuhi permintaan itu. Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Nabi Saw masih hidup. Mulailah dia mengumandangkan adzan. Saat lafadz “Allahu Akbar” dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok nan agung, suara yang begitu dirindukan, itu telah kembali. Ketika Bilal meneriakkan kata “Asyhadu an laa ilaha illallah”, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sembari berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.
Dan saat bilal mengumandangkan “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan. Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Nabi, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai.
Hari itu, madinah mengenang masa saat masih ada Nabi Saw. Tak ada pribadi agung yang begitu dicintai seperti Nabi Saw. Dan adzan itu, adzan yang tak bisa dirampungkan itu, adalah adzan pertama sekaligus adzan terakhirnya Bilal Ra, semenjak Nabi Saw wafat. Dia tak pernah bersedia lagi mengumandangkan adzan, sebab kesedihan yang sangat segera mencabik-cabik hatinya mengenang seseorang yang karenanya dirinya derajatnya terangkat begitu tinggi.
Semoga kita dapat merasakan nikmatnya Rindu dan Cinta seperti yang Allah karuniakan kepada Sahabat Bilal bin Rabah Ra. Aamiin

Sepenggal cerita yang meneteskan air mata saya dan beberapa teman pagi ini, begitu haru, begitu rindu, ketika nama Rasulullah SAW hadir disini.. semoga kisah ini menjadi pelajaran bersama dan bermanfaat untuk kita. Aamiin ya Rabb.. JUM’AT MUBARAK SEMUA!!! :‘D

Menebang pohon di kebun rambutan
Pohon ditebang tuk membuat sampan
Mencintai Rasulullah adalah kenikmatan
MeneladaniNya bagian dari kerinduan

Liebe Grüße,
@rizkachab