saya
mengetahui PKS sudah sejak lama kira kira lima tahunan yang lalu, saat saya
belum memiliki hak politik. Waktu itu saya masi duduk dibangku SMA dan
ketertarikan saya sama politik bisa dikatakan tidak ada, apalagi dengan PKS.
Ketika SMA dulu, jangankan membicarakan PKS, bertemu dengan mbak mbak mentoring
yang berjilbab panjang aja saya udah kabur duluan. Astaghfirullah x_x
Dan
tak disangka-sangka ternyata kakak saya sendiri pun bagian dari mbak-mbak
jilbab panjang itu. Begitu banyak perubahan yang ditampilkan kakak saya
semenjak merantau dari keluarga. Perubahan sikap dan penampilan begitu jelas.
Usut punya usut ternyata selama merantau kakak saya rutin ikut ngaji. Dan
teman-teman pengajiannya pun kader kader PKS, termasuk kakak saya. disanalah
kakak saya bertemu dengan orang-orang yang berorientasi akhirat dalam hidupnya.
Perubahan signifikan pun tak terbendung lagi.
Setelah
menyelesaikan studinya dan kembali ke Jakarta. Banyak Hal luar biasa yang kakak
saya lakukan. Salah satunya adalah mengaktifkan remaja masjid dikomplek tempat
keluarga kami tinggal. Berbagai kegiatan masjid mulai aktif dilakukan. Padahal
sudah hampir 6 tahun saya tinggal didaerah itu.tapi baru saat itulah saya dan
abang saya mau bergabung ke masjid. Sungguh langkah yang luar biasa.
Sekitar
bulan april 2010 lalu saya juga begitu ingat kakak saya mengajak kesebuah
konser kemanusiaan palestina. Disanalah
saya berkenalan dengan banyak orang solehah. Lapangan tennis indoor senayan
menjadi saksi padatnya massa yang membawa bendera palestina. Ma
shaa Allah betapa merinding saya melihat umat islam dalam gedung itu. Mereka
bersatu seakan akan kejayaan Islam akan datang detik itu juga. Waktu itu para akhwat berada di atas. Sebagian
diantaranya membawa anak-anak. Bahkan yang masih bayi pun juga ada
dalam konser amal itu. Yang
ikhwan ada di bagian bawah. Hampir semua para ikhwan membawa atribut konser,
bendera, spanduk, ikat kepala, syal, dan lain sebagainya. Semua orang hanyut
dalam acara konser kemanusiaan Palestina. Dan semua siap dengan infaq terbaik
mereka hari itu. Berkali kali bibir ini mengucapkan takbir. Dan usut punya usut
ternyata hampir semua yang mengikuti acara itu adalah kader PKS. Bahkan
penyelenggara dan pengisi acaranya pun kader-kader PKS. Ma shaa Allah.
Sejak
saat itulah saya sering bertemu teman teman kakak saya yang kader PKS. Dan saya
pun senang bila diajak ke acara mereka. Karena saya tau semua acara yang dibuat
berorientasi amal kepada Allah swt. Pernah waktu itu kakak saya mengajak saya
dan abang untuk ikutan acara pagi PKS dilapangan komplek palapa. ternyata PKS
telah siap membuka stand medical check up berbiaya sangat murah disana. Abang
saya diminta menjadi dokternya dan saya hanya menjadi tim penyemangat waktu
itu. Distand itu
pulalah saya bertemu dengan kakak pengisi mentoring agama islam yang setiap
minggu sukarela datang ke SMA saya. Ternyata dia juga teman kakak saya. Dan
usut punya usut kakak itu juga kader PKS. Ma shaa Allah sempitnya dunia. Kenapa
orang orang baik disekitar saya serba PKS yaaa? Huft
JERMAN
Nah
saat saya memutuskan studi ke Jerman pun tidak kalah menarik. Begitu banyak
lika liku yang saya hadapi mulai dari awal kedatangan 6 januari 2011 di Tegel
airport Berlin sampai detik ini. Begitu banyak permasalahan yang dihadapi. Tapi
alhamdulillahnya semua masalah yang Allah berikan tak sebanding dengan nikmat
yang didatangkan.
Pertama
kali menginjakkan kaki di Jerman saya dan teman teman dikenalkan dengan
lingkungan yang baik, kami dicarikan toko makanan halal, diajarkan berprinsip
sebagai seorang muslim dan dari awal pun saya sudah dikenalkan mentoring alias
liqo dengan kakak kakak pendamping disini. Saya rasa liqo inilah yang sangat membantu kehidupan
saya disini. Pertama kali liqo saya begitu ingat kakak pendamping saya membahas
tentang cinta kepada orangtua. Betapa terenyuh saya ketika itu. Rasa rindu
kepada orangtua pun memuncak seketika. Banyak sekali manfaat yang saya dapatkan
dari liqo ini. Tidak hanya ilmu tapi juga mental dan karakter.
Saat hati ini ingin bolos
liqo, saya langsung terbayang kata kakak pendamping saya waktu pertama kali
ngisi mentoring “dari senin sampe minggu kita disini udah capek mikirin dunia,
masa sehari aja kita gak bisa sisihkan waktu untuk memikirkan akhirat”. Sejak
saat itulah saya menargetkan dalam diri saya pribadi untuk mencari ilmu dunia
dan juga ilmu akhirat disini. Dan mungkin inilah yang ditargetkan
kakak saya ketika merantau dulu.
Perjalanan panjang saya di
Jerman hampir tiga tahun. Dan saya bertemu dengan banyak sekali orang hebat dan
luar biasa, baik dari Indonesia maupun warga Indonesia yang berdomisili di
Jerman ataupun Eropa. Usut punya usut ternyata sebagian besar mereka juga
bagian dari PKS walaupun ada diantara mereka yang tidak secara terang-terangan
menyebutkan ke-PKS-annya.
selama ini yang saya lihat
mereka sering sekali menolong, aktif di berbagai acara keislaman, memberi
tausiyah, mengisi materi dan banyak hal baik lainnya yang mereka lakukan. In
shaa Allah semua itu karena cinta mereka kepada Allah swt. Tentu tanpa cinta
itu, mana mau mereka tiap minggu keluar kota ngisi pengajian, tiap tahun
bantuin student Indonesia yang baru tiba di Jerman, atau setiap saat siap
menolong student student yang memerlukan bantuan. Ma shaa Allah. Cinta inilah
yang menghasilkan kerja nyata mereka yang berharmonisasi dengan kehendak Allah
swt.
Allah
swt berfirman,
“Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana
saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari
kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.“ ( Q.S Al-Baqarah :
148 ).
Saya
bukan kader, saya juga bukan siapa siapa di PKS, tapi kehadiran orang-orang PKS
sudah banyak sekali membantu hidup saya. dan saya pun ingin menjadi bagian dari
orang-orang yang terus berlomba dalam kebaikan seperti mereka. Merekalah yang
membantu saya berislam. Sampai akhirnya saya terus belajar mencari makna hidup
ini. Siapakah saya ini? Untuk apa saya di dunia ini? Dan Mau kemana saya?..
saya sangat bersyukur sama Allah swt telah dikenalkan proyek dakwah ini. Saya
bersyukur bisa berada diantara mereka. PKS ibarat sebuah kapal yang membantu
saya dan jamaah ini menuju sebuah pulau impian yaitu surganya Allah swt. Usut punya usut ternyata PKS-lah salah satu dalang
perubahan diri saya selama ini.
Ketika
hari silih berganti
Alam
menyambut dengan senang hati
banyak
pilihan pada pemilu nanti
jauhi
golput karna suara kita berarti
Tulisan ini sekedar pengalaman
pribadi saya untuk referensi kepada teman teman. Apapun pilihan kita pastinya akan
menentukan berbagai kebijakan politik untuk lima tahun ke depan. Satu suara kita tak hanya menyelematkan bangsa tapi
juga peradaban dunia.
*NB: Tulisan ini pertama
kali beredar tanggal 18 Dessember 2013 di website pkspiyungan.com dengan judul “Perjalanan
Cintaku Bersama PKS... Dari Jakarta Merantau ke Jerman”
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen