Mittwoch, 20. Mai 2015

KARNA KITA PENGEMBARA

meet up with OWOP fam

KARNA KITA PENGEMBARA

Saya dan kamu adalah pengembara
Bagai anak panah yang dilemparkan
Siap ditancapkan ke medan perjuangan

Kita adalah pengembara
Yang berada di pagi hari dan tak menunggu sore
Yang berada di waktu sore dan tak menunggu waktu pagi
Karna masa yang singkat,
zaman yang tak bersahabat,
namun harus tetap dipererat

Kalian pun adalah pengembara
Terus berjuang menjadi lampu ditengah kegelapan
Menjadi penenang ditengah kegelisahan
Menjadi penyejuk dahaga ditengah kehausan

Saya, kamu, kita dan kalian adalah Satu
Sebuah persahabatan ditengah kesemrawutan
Yang berjuang melawan zaman
Sampai maut memisahkan
Dan semoga jannah kita dipersatukan

Pejaten Village, 18 Mei 2015

@rizkachab

Tantangan tulisan Kopdar OWOP ~> 3 kata (anak, lampu, persahabatan) dlm 1 tulisan selama 8 menit 😌😅🙏 Hab euch lieb owopers~ #OneWeekOnePaper

PENGEMBARA

Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata : Rasulullah saw memegang bahu saya seraya bersabda : “Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara”, Ibnu Umar berkata : “Jika kamu berada pada waktu petang hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada pada waktu pagi hari jangan tunggu petang hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu”  (HR. Bukhori)
           
Hiduplah laksana seorang musafir. Seorang pengembara yang sedang melaksanakan perjalanan singkatnya. Karna itulah sesungguhnya hakikat hidup kita.

Ketika kita melaksanakan sebuah perjalanan baik itu ke kampus yang mungkin hanya beberapa menit dari rumah, atau keluar kota untuk beberapa hari, mungkin mudik untuk beberapa minggu, atau bahkan bersekolah di suatu negara dalam jangka waktu yang tidak lama. Tentunya ketika kita keluar rumah begitu jelas terbayang apa sesungguhnya tujuan utama kita, mau apa, untuk apa dan mengapa kita melakukan perjalanan itu semua.

            Ketika kita menjadi musafir dengan tujuan yang jelas tentunya kita pun akan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Karna kita memahami bahwa perjalanan ini hanya sebentar. Sangat sebentar.

Seseorang yang sedang melaksanakan liburan keliling Eropa mungkin akan rela mengurangi waktu tidurnya selama melakukan touring. Dan akan memaksimalkan waktu yang ia miliki untuk bertemu sahabat, kerabat dan mengunjungi tempat-tempat yang menurutnya memiliki esensi yang luar biasa bagi perjalanannya.

Seorang mahasiswa indonesia yang menetap di luar negri pun mungkin akan berfikir ribuan kali untuk memperindah tempat tinggalnya.
„gue mau beli lemari itu deh kayaknya bagus, atau ngecat kamar jadi pink juga bagus tuh“. Kemudian pemikiran lain pun muncul, „hmmm tapi buat apa yaa, ntar pindahannya gue gimana, siapa yang bantu angkat lemari.. trus uang beli catnya juga sayang banget dong kan tahun depan udah gak disini“.
Kira-kira begitulah hemat pemikiran seorang musafir sejati. Mengefisiensikan harta dan waktu yang dimiliki untuk tujuan utama yang dinanti.

Begitupun hidup kita. Perjalanan ini hanya sebentar. Tujuan utama kita adalah Allah swt, ridho-Nya, Surga-Nya. Dunia ini sebentar. Tipu daya bagi para pecintanya, namun ujian bagi para perindu Jannah-Nya.

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.(QS. 3:185)

Berlelah-lelah lah selama perjalanan. Nikmati kelelahan itu karna-Nya. Jangan menyerah hanya karna cucuran air mata dan keringat yang mengalir. In shaa Allah semua itu akan menjadi oleh-oleh kelak dia yaumil akhir.
            Semoga kita dapat menjadi hamba-Nya yang memaksimalkan waktu dan harta sebaik mungkin dalam perjalanan yang singkat ini.. aamiin

Dari Bekasi pergi ke Jakarta
Datang melapor ke kantor camat
Mari mendekat kepada Pencipta
dari-Nya semua ujian dan nikmat

liebe Grüße,


@rizkachab

Samstag, 2. Mai 2015

HIJAB UNTUK MAWAR

Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati sebuah pasar melalui sebagian jalan dari arah pemukiman, bersama dengan para sahabat yang menyertai beliau. Lalu beliau melewati bangkai seekor kambing yang telinganya cacat (berukuran kecil). Beliau pun mengambil kambing itu seraya memegang telinganya. Kemudian beliau berkata, “Siapakah di antara kalian yang mau membelinya dengan harga satu dirham?” Mereka menjawab, “Kami sama sekali tidak berminat untuk memilikinya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?” Beliau kembali bertanya, “Atau mungkin kalian suka kalau ini gratis untuk kalian?” Mereka menjawab, “Demi Allah, seandainya hidup pun maka binatang ini sudah cacat, karena telinganya kecil. Apalagi kambing itu sudah mati?” Beliau pun bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya dunia lebih hina di sisi Allah dari pada bangkai ini di mata kalian.” (HR. Muslim).
           
            Subhanallah begitu banyak hadist Rasulullah dan penggalan surat cinta dari Allah swt yang seringkali mengingatkan bahwa dunia ini bukanlah segalanya. Harta yang kita perjuangkan siang dan malam. Nilai kuliah setinggi mungkin yang kita inginkan. Atau mungkin cinta yang bertahun-tahun dinantikan. Semua usaha akan sangat disayangkan apabila Allah swt tidak dilibatkan. Perintah Allah diabaikan. Larangan Allah justru dijadikan jembatan kemaksiatan. Astaghfirullah...
            Kemarin ada seorang teman yang menelfon saya menceritakan semua keluh kesah duniawinya. Sebut saja mawar. Salah satu masalah mawar adalah keinginananya untuk berhijab yang sudah lama sekali ingin disegerakan. Namun mawar harus gigih hidup di Jerman ini. Ia harus belajar sekaligus bekerja paruh waktu untuk membiayai hidupnya. Berbagai pekerjaan halal telah ia usahakan. Sampai akhirnya mawar diterima bekerja di salah satu Restoran kota tempat ia tinggal. Singkat cerita mawar mengutarakan keinginannya berhijab pada bos restoran tersebut. Hasilnya nihil. Bos tersebut melarangnya.
            „cha aku harus gimana yaa? Kalau aku berhijab aku hilang pekerjaan cha. Kontrak kerjanya juga udah ditanda tangani sampai bulan oktober. Aku harus tetep kuliah cha, aku juga harus kerja.. gimana yaa cha?“ suara kecemasan hadir diujung telfon. „apa aku bismillah aja yaa berhijab cha, nanti waktu jam kerja aku buka dulu hijabnya. Baju kerjaku juga sopan cha.. tapi gimana yaa???“
            Ketika mawar bercerita aku dengan seksama mendengarkannya. Dan dari sana aku menarik kesimpulan bahwa sesungguhnya mawar sudah tau apa yang sebaiknya ia lakukan. Mawar hanya membutuhkan a little push untuk menyegerakan niat baiknya.
Dari Wabishah bin ma’bad radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Aku datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau berkata: “Kamu datang untuk bertanya tentang kebaikan?” Aku menjawab: benar. Kemudian beliau bersabda(artinya): “Mintalah fatwa kepada hatimu. Kebaikan adalah apa saja yang menenangkan hati dan jiwamu. Sedangkan dosa adalah apa yang menyebabkan hati bimbang dan cemas meski banyak orang mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kebaikan.” (HR. Ahmad (4/227-228), Ath-Thabrani dalam Al-Kabir (22/147), dan Al Baihaqi dalam Dalaailun-nubuwwah (6/292))
“Kebaikan adalah akhlak yang baik, sedangkan dosa adalah apa saja yang meragukan jiwamu dan kamu tidak suka memperlihatkannya pada orang lain.” (HR. Muslim).
            Rezeki Allahlah yang mengatur. Setiap binatang melata yang hidup dimuka bumi ini telah Allah atur rizkinya. Termasuk setiap bayi yang lahir dimuka bumi. Allah lah penjamin rizkinya. Berhijab adalah kewajiban. Firman Allah swt di Al-ahzab:59 dan An-nur: 31 sebagai landasan. Maka menyegerakan kewajiban adalah hal yang seharusnya diutamakan. Semoga Allah memudahkan setiap niat baik untuk segera dilaksanakan.
            Hidayah ataupun petunjuk yang Allah berikan, sebaiknya segera kita jalankan. Ketika kita selalu berkata menunggu hidayah, maka waspadalah apabila setan dengan segala tipu dayanya membuat niat baik menjadi tertunda dan berubah. Karena setan benar benar musuh yang nyata bagi setiap umat manusia.
“Dan orang-orang yang selalu mengikuti petunjuk agama Allah Ta’ala, maka Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka balasan ketaqwaannya” (QS Muhammad: 17).
itulah penggalan surat cinta dari Allah. Janji Allah swt itu pasti. Kekhawatiran dan kecemasan duniawi yang harus segera dihindari, karna ia belum tentu terjadi.
            Teruntuk mawar yang saya cintai karna Allah swt. tulisan ini terinspirasi olehmu. Semoga dengan tulisan ini menguatkan dirimu dan kita semua untuk menyegerakan niat baik karna Allah. Apapun masalah yang kita hadapi, Allah lebih besar dari itu semua. Tidak ada duka yang abadi di dunia. Tidak ada pula hal yang perlu kita sombongkan ketika raga masih bernyawa. Bukankah dunia ini lebih hina dari seonggok bangkai yang tak berdaya?.
Semoga Allah senantiasa memberikan dirimu dan kita semua petunjuk, ketakwaan, penjagaan diri dari segala keburukan dan kekayaan hati untuk selalu merasa cukup dengan pemberian-Nya.. aamiin yaaa Rabbal ‘alamiin

Saling berbagi jadikan tradisi
Itulah bukti saling mencintai
dua puluh empat jam tak dapat disisi
Semoga doa nasihat dapat mewakili

Ich hab dich lieb wegen Allah Mawar <3

Leibe Grüße,

@rizkachab
Halle (Saale), 2. Mai 2015