Mittwoch, 20. Mai 2015

PENGEMBARA

Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata : Rasulullah saw memegang bahu saya seraya bersabda : “Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara”, Ibnu Umar berkata : “Jika kamu berada pada waktu petang hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada pada waktu pagi hari jangan tunggu petang hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu”  (HR. Bukhori)
           
Hiduplah laksana seorang musafir. Seorang pengembara yang sedang melaksanakan perjalanan singkatnya. Karna itulah sesungguhnya hakikat hidup kita.

Ketika kita melaksanakan sebuah perjalanan baik itu ke kampus yang mungkin hanya beberapa menit dari rumah, atau keluar kota untuk beberapa hari, mungkin mudik untuk beberapa minggu, atau bahkan bersekolah di suatu negara dalam jangka waktu yang tidak lama. Tentunya ketika kita keluar rumah begitu jelas terbayang apa sesungguhnya tujuan utama kita, mau apa, untuk apa dan mengapa kita melakukan perjalanan itu semua.

            Ketika kita menjadi musafir dengan tujuan yang jelas tentunya kita pun akan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Karna kita memahami bahwa perjalanan ini hanya sebentar. Sangat sebentar.

Seseorang yang sedang melaksanakan liburan keliling Eropa mungkin akan rela mengurangi waktu tidurnya selama melakukan touring. Dan akan memaksimalkan waktu yang ia miliki untuk bertemu sahabat, kerabat dan mengunjungi tempat-tempat yang menurutnya memiliki esensi yang luar biasa bagi perjalanannya.

Seorang mahasiswa indonesia yang menetap di luar negri pun mungkin akan berfikir ribuan kali untuk memperindah tempat tinggalnya.
„gue mau beli lemari itu deh kayaknya bagus, atau ngecat kamar jadi pink juga bagus tuh“. Kemudian pemikiran lain pun muncul, „hmmm tapi buat apa yaa, ntar pindahannya gue gimana, siapa yang bantu angkat lemari.. trus uang beli catnya juga sayang banget dong kan tahun depan udah gak disini“.
Kira-kira begitulah hemat pemikiran seorang musafir sejati. Mengefisiensikan harta dan waktu yang dimiliki untuk tujuan utama yang dinanti.

Begitupun hidup kita. Perjalanan ini hanya sebentar. Tujuan utama kita adalah Allah swt, ridho-Nya, Surga-Nya. Dunia ini sebentar. Tipu daya bagi para pecintanya, namun ujian bagi para perindu Jannah-Nya.

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.(QS. 3:185)

Berlelah-lelah lah selama perjalanan. Nikmati kelelahan itu karna-Nya. Jangan menyerah hanya karna cucuran air mata dan keringat yang mengalir. In shaa Allah semua itu akan menjadi oleh-oleh kelak dia yaumil akhir.
            Semoga kita dapat menjadi hamba-Nya yang memaksimalkan waktu dan harta sebaik mungkin dalam perjalanan yang singkat ini.. aamiin

Dari Bekasi pergi ke Jakarta
Datang melapor ke kantor camat
Mari mendekat kepada Pencipta
dari-Nya semua ujian dan nikmat

liebe Grüße,


@rizkachab

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen