Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata : Rasulullah saw
memegang bahu saya seraya bersabda : “Jadilah
engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara”, Ibnu Umar berkata
: “Jika kamu berada pada waktu petang
hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada pada waktu pagi hari jangan
tunggu petang hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan
kehidupanmu untuk kematianmu” (HR.
Bukhori)
Hiduplah
laksana seorang musafir. Seorang pengembara yang sedang melaksanakan perjalanan
singkatnya. Karna itulah sesungguhnya hakikat hidup kita.
Ketika kita
melaksanakan sebuah perjalanan baik itu ke kampus yang mungkin hanya beberapa
menit dari rumah, atau keluar kota untuk beberapa hari, mungkin mudik untuk
beberapa minggu, atau bahkan bersekolah di suatu negara dalam jangka waktu yang
tidak lama. Tentunya ketika kita keluar rumah begitu jelas terbayang apa
sesungguhnya tujuan utama kita, mau apa, untuk apa dan mengapa kita melakukan
perjalanan itu semua.
Ketika
kita menjadi musafir dengan tujuan yang jelas tentunya kita pun akan
memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Karna kita memahami bahwa perjalanan
ini hanya sebentar. Sangat sebentar.
Seseorang yang
sedang melaksanakan liburan keliling Eropa mungkin akan rela mengurangi waktu
tidurnya selama melakukan touring. Dan akan memaksimalkan waktu yang ia miliki
untuk bertemu sahabat, kerabat dan mengunjungi tempat-tempat yang menurutnya
memiliki esensi yang luar biasa bagi perjalanannya.
Seorang
mahasiswa indonesia yang menetap di luar negri pun mungkin akan berfikir ribuan
kali untuk memperindah tempat tinggalnya.
„gue mau beli
lemari itu deh kayaknya bagus, atau ngecat kamar jadi pink juga bagus tuh“. Kemudian
pemikiran lain pun muncul, „hmmm tapi buat apa yaa, ntar pindahannya gue
gimana, siapa yang bantu angkat lemari.. trus uang beli catnya juga sayang
banget dong kan tahun depan udah gak disini“.
Kira-kira
begitulah hemat pemikiran seorang musafir sejati. Mengefisiensikan harta dan
waktu yang dimiliki untuk tujuan utama yang dinanti.
Begitupun hidup
kita. Perjalanan ini hanya sebentar. Tujuan utama kita adalah Allah swt,
ridho-Nya, Surga-Nya. Dunia ini sebentar. Tipu daya bagi para pecintanya, namun
ujian bagi para perindu Jannah-Nya.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan
mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.
Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh
ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan.(QS. 3:185)
Berlelah-lelah
lah selama perjalanan. Nikmati kelelahan itu karna-Nya. Jangan menyerah hanya
karna cucuran air mata dan keringat yang mengalir. In shaa Allah semua itu akan
menjadi oleh-oleh kelak dia yaumil akhir.
Semoga kita dapat menjadi hamba-Nya
yang memaksimalkan waktu dan harta sebaik mungkin dalam perjalanan yang singkat
ini.. aamiin
Dari Bekasi
pergi ke Jakarta
Datang melapor ke
kantor camat
Mari mendekat
kepada Pencipta
dari-Nya semua
ujian dan nikmat
liebe Grüße,
@rizkachab
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen