Ibnu Umar berkata,
"Tiada seorang pun melainkan atas dirinya ada kewajiban mengerjakan haji
dan umrah."*
Banyak diantara kita yang tentu
ingin sekali menjelajahi dunia. ke Turki, Amerika, Korea, Jepang, liburan ke tanah
air untuk keliling Indonesia, sampe tujuan terfamous yaitu keliling Eropa.
Semua destinasi liburan itu tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Saya
pribadi pun pernah berfikir untuk merencanakan liburan ketika di Jerman.
Walaupun biayanya belum ada, tapi apa salahnya bermimpi dan membuat rencana.
Bukankah Allah swt maha mengetahui segala isi hati dan maha segalanya??? Maka
bermimpilah, biarkan Allah swt yang memeluk mimpi dan rencana-rencana kita.
Tujuan liburan pun dibuat. bukan keliling Eropa yang saya utamakan namun
keliling Kakbah-lah yang begitu saya inginkan.
Berawal dari Akhir 2012 lalu, kota
Berlin kedatangan seorang Master coach, senior trainer, hypnotherapist, NLP
practitioner dari Indonesia. Beliau adalah bapak Wasmin Al Risyad. Acara yang
di motori oleh IWKZ fortbildung ini bertajuk Hypnotic Goal Setting.
Pada
acara tersebut setiap peserta pun dimintai untuk menuliskan target yang ingin
dicapai pada 31 Desember 2013 nanti. Sebelum menulis beliau mengingatkan agar
jangan lupa menuliskan bismillah. Karena antara keberanian, kepercayaan diri
dan keimanan terkadang sering bertolak belakang. Maka jadikan basmallah sebagai
jembatannya. Impossible is nothing! Karena bagi Allah swt tidak ada yang tidak
mungkin.
Singkat
cerita saya pun membuat lima target besar. Salah satu targetnya adalah telah
melaksanakan umroh bersama kedua orangtua. Maka target pun ditulis, dibacakan,
kemudian didoakan pada acara malam akhir tahun 2012 tersebut.
Ketika acara tersebut saya duduk
bersebelahan dengan salah seorang sahabat saya yang tinggal di kota Berlin.
Kami pun mengawali bismillah dan menulis target masing-masing. Dari ke lima
target yang ingin saya capai di akhir tahun 2013 nanti, ada satu target yang
kami tulis secara janjian. Target itu adalah ODOA (One Day One Ayat) menghafal
Al-qur’an mulai dari surat Al-baqarah.
ODOA adalah metode menghafal
Al-Qur’an yang dipopulerkan oleh ust. Yusuf Mansur. Bermodalkan dapat membaca
Al-Qur’an dengan baik dan benar inshaaAllah siapapun bisa menghafalkan
Al-Qur’an. Ibu rumah tangga, Insinyur, PNS, Dokter, Supir Angkot, Tukang Ojek, Pelajar,
Mahasiswa, semua jenis pekerjaan dapat menjadi penghafal Al-Qur’an. Kunci utama
dari metode ini cuma satu, yaitu
ISTIQOMAH. Walaupun hanya satu ayat yang dihafal, namun apabila berkelanjutan
inshaaAllah sekitar 20 sampai 25 tahun lagi dapat membekas dalam ingatan. Maka
teruslah berdekatan dengan Al-qur’an karna disanalah terletak sumber yang
hakiki dari kebahagiaan. Semoga kita dapat menjadi keluarga Allah swt di bumi
hamparan.
“Lakukanlah amal sesuai kesanggupan.
Karena sesungguhnya Allah tidak akan bosan sehingga engkau menjadi bosan. Dan
sesungguhnya amal yang paling Allah sukai ialah yang terus-menerus dikerjakan
walaupun sedikit.” (H.R. Abu Dawud 1161)
Setelah malam tahun baru berganti, tahun
2013 pun diawali. Setiap orang kembali dengan rutinitasnya masing-masing.
Begitupun dengan saya, kembali menjalani hari seperti biasa sebagai mahasiswa
perantau di negri Hitler sana. Tak lupa pula dengan kelima target yang masi
membayangi kepala.
Tahun 2013 pun terus berlalu, tak
terasa sudah berada di perempatan tahun 2013.
Aku pun mendapat kabar bahwa sahabatku
yang tinggal di Berlin akan melaksanakan ibadah umroh bulan Maret. Saat
mendengar kabar itu tentu bahagia, deg-degan sekaligus rasa iri pun turut hadir
dalam hati pribadi. Bahagia karna turut senang akan perjalanan ibadah sahabatku
ini. Deg degan karna teringat kembali bahwa pernah memproklamirkan diri telah
melaksanakan umroh tahun 2013. Sekaligus iri karna sahabatku padahal tak pernah
menulis resolusi ingin umroh akhir tahun 2012 kemarin. Namun Allah swt
memberikan rizki yang lain kepadanya. Dan ini berarti adalah umroh yang kedua
kali baginya. subhanAllah.
Rasa iri yang kurasakan langsung
kupanjatkan kepada Allah, berdoa agar diperkenankan menuju Kakbah, dan tak lupa
pula kutitipkan doa kepada sahabatku sebagaimana Rasulullah saw pernah
menitipkan doa kepada Umar ra.
Umar meminta izin kepada Nabi shollallohu
‘alaihi wa sallam untuk menunaikan umrah, maka Rasulullah shollallohu ‘alaihi
wa sallam berkata, “Wahai saudaraku, sertakanlah kami dalam doa-doamu dan
jangan lupakan kami.” (H.R. Ahmad dan Tirmizi)
Betapa indahnya persaudaraan dalam
islam. Saling mendoakan dalam kebaikan, saling menguatkan dalam perjuangan, dan
inshaaAllah saling membantu ketika hari perhitungan.
Nah
sepulangnya sahabatku dari umroh, dia bercerita tentang pengalamannya. Dan yang
menarik perhatianku adalah ketika dia menceritakan mengapa secara dadakan dia
berangkat umroh.
"iya cha jadi kan aku gak ada niatan memang awalnya,
waktu aku udah hafal Al-baqarah sampe ayat puluhan gitu, aku doa sama Allah..'ya Allah klo aku dihadiahin umroh untuk
hafalan ini boleh kali yaa'.. padahal kaya dialog biasa aja cha, sepintas
kepikiran gitu. eh terusannya cha waktu lagi telfonan sama orgtua gitu, tiba
tiba orgtua diindo ngajakin umroh. coba aja cha minta sama Allah, doa semoga
diundang juga".
Subhanallah mungkin amalan rutin
tersebut yang menjadi wasilah berangkatnya sahabatku ke tanah suci. Berbekal
nasihat dan cerita dari sahabat, semangat pun kembali muncul bahwa tidak ada
yang mustahil bagi Allah. Ini bukanlah soal biaya semata, namun niat dan tekad
yang kuat agar Allah mengizinkan kesana. Bukankah Allah swt beserta prasangka hamba-Nya?.
Setelah niat dan tekad, tentu harus
ada usaha yang dilakukan. Maka usaha pertama yang dilakukan adalah menelfon
orangtua di Indonesia. Negosiasi untuk mengajak mereka umroh bersama pun diutarakan. Namun orangtua menolak kala itu, dikarnakan beberapa hal yang mengakibatkan orangtua harus memilih
prioritas yang lain. Walau orangtua menolak umroh bersama. Saya tetap berdoa
dan berikhtiar sebisa yang dilakukan.
Pertengahan tahun tiba, libur musim
panas pun perlahan menyapa. Beberapa temanku memutuskan berlibur ke Indonesia.
Sedangkan aku harus stand by di negara jantung Eropa. Karna apa??? karna uang
di Deutsch Bank menipis dan hampir tidak ada. Jadi kuputuskan libur musim panas
kali ini full untuk bekerja. Namanya juga mahasiswa, yang penting orangtua
ridho dengan ini semua.
Ekspedisi mulia pun mulai dilakukan.
Aku yang tinggal di kota Halle kawasan Jerman Timur siap meluncur menuju kota
Aachen di kawasan Jerman Barat untuk mengisi liburan dengan bekerja. Susah
susah gampang dapet kerja disana. Tapi tetap kulakukan semua karna Allah dan
kuikhtiarkan agar dapat umroh tahun 2013.
Banyak
tantangan yang kutemukan ketika kerja di Aachen. Mulai dari mencari tempat
tinggal, mencari kerja, sampai mencari lingkungan yang dapat membantu untuk mengecas
keimanan. Alhamdulillah lingkungan yang kucari itu ditemukan. Dan hal sulit pun
terasa mudah dilakukan.
Aku
mendapat kerja di salah satu pabrik coklat kota Aachen. Shift pagi, siang,
malam, ketiganya pernah kujalankan. Masing-masing 8 Jam perhari. Dan sekitar
sebulan setengah jadwal kerjaku disana. Alhamdulillah sekitar 1900€ yang
kudapatkan. Dan biaya umrohku waktu itu sekitar 1199€ . kalau dulu 1 euro
sekitar 13.000 rupiah, kalau sekarang mah 1 euro udah hampir 15.000 rupiah. Apabila
dikalkulasikan maka berangkat umroh dari Jerman memang jauh lebih murah jika
dibandingkan berangkat dari Indonesia.
Aku sangat merasakan tidak mudah
bekerja di negara orang. Apalagi yang diandalkan adalah fisik bukan otak
ataupun keterampilan. Maka terkadang sikap yang tidak berkenan sering kali
muncul dari atasan. Mulai dari jilbab yang dipermasalahkan, pekerjaan yang
terkadang diremehkan, waktu solat yang dipertaruhkan sampai masalah jam
istirahat yang berantakan. Sudah semestinya prinsip aqidah dan akhlak kita
sebagai seorang muslim tetap dikedepankan. Karna itu kunci dalam melakukan
berbagai tindakan. Jangan sampai dunia diutamakan, namun perintah Allah justru
dikesampingkan.
Sebulan
setengah perlahan berlalu. Selama bekerja disana aku tak pernah lupa menelfon
kedua orangtua di Indonesia. Pembicaraan paling menarik via telfon kala itu
adalah ketika kedua orangtuaku berubah fikiran untuk berangkat umroh bersama. Subhanallah
walhamdulillah. Memang Allah swt lah sang maha pembolak balik hati.
Mama:
icha jadi mau umroh tahun ini?
Diriku:
jadi ma.. mau banget inshaaAllah!!! *excited tetep
Mama:
mama, papa, nenek, buma (tanteku) dan keluarga juga mau umroh tahun ini.. nanti
kita janjian aja yaa nak disana
Diriku:
kok tiba-tiba mau berangkat ma? Rombongan lagi? Kok bisa?
Mama:
mama kepikiran kata kata icha kemarin.. memang rezeki kann dari Allah. Masa
buat ibadah banyak mikir. inshaaAllah nanti diganti sama Allah rizki yang lebih
baik.
MashaaAllah, subhanallah,
walhamdulillah, walaailaahaillallah, wallahuakbar pokoknya. Itu penggalan inti
telfonan sama mama. Sempet juga mama nawarin bayarin umrohku dari Jerman. Tapi
aku tolak dengan sebaik mungkin. Karna bagiku keberadaan mereka ketika umroh
jauh lebih berharga dari apapun. Dan memang udah niatan gak mau ngerepotin dan
dibayarin orangtua. Itulah skenario Allah. Sangat luar biasa. Pembicaraan
telfon itu pun dengan suksesnya telah berhasil membuat semangat kerjaku muncul
berkali kali lipat.
Itulah
resolusi umroh yang kutulis, kuproklamirkan dan didoakan seisi masjid Al-Falah Berlin
pada akhir tahun 2012. Dan Alhamdulillah penghujung tahun 2013 aku telah
menunaikannya dan sekaligus merasakan pergantian tahun masehi disana. Kalau
bukan karna campur tangan Allah tak mungkin aku dan kedua orangtuaku sampai ke
rumah-Nya.
The last but not least, sebelum keliling dunia atau
keliling eropa, ada baiknya uang tersebut digunakan untuk keliling kakbah
terlebih dahulu, worth it sekali. Umur gak ada yang tau, dari sekarang mulai
diniatkan, doakan, semoga Allah swt memudahkan semua yang direncanakan. Semoga
yang belum umroh atau haji bisa disegerakan, dan yang sudah pernah semoga bisa
kembali diberi kesempatan.. Aamiin ya Rabb :’’
Semoga
pengalaman ini ada ibroh yang dapat diambil. Intinya jangan putus doa dan
berusahalah melakukan amalan terbaik untuk Allah yang bisa kita lakukan.
niatkan semua karna-Nya. finansial mah urusan kecil kalau Allah swt
berkehendak. Jika Allah swt yang mengundang, maka Allah lah yang memampukan.
So, don't worry manteman! :’)
Berjalan di bumi
Allah dengan kerudung,
Melihat awan
dilangit yang mendung,
Madinah dan
mekkah dirindukan tak terbendung,
Semoga Allah
izinkan kembali berkunjung.
Liebe Grüße,
@rizkachab
*Di-maushul-kan oleh Ibnu Khuzaimah dan
Daruquthni (hlm. 282), al-Hakim (1/471), dan al-Baihaqi (4/351) dengan lafal,
"Tiada seorang pun dari makhluk Allah melainkan haji dan umrah menjadi dua
kewajiban atas dirinya (yaitu bagi orang yang mampu pergi ke sana). Barangsiapa
yang menambah lagi sesudah itu, maka tambahan itu bagus dan tathawwu' (sunnah)."
Al-Hakim berkata, "Sahih menurut syarat Syaikhaini", dan disetujui
oleh adz-Dzahabi. Kedudukannya memang seperti apa yang mereka katakan. Akan
tetapi, al-Hafizh tidak memberi komentar apa-apa dalam al-Fath. Al-Baihaqi juga
meriwayatkan darinya dengan sanad sahih, katanya, "Haji dan umrah itu
adalah dua buah kewajiban." Diriwayatkan secara marfu dari Ibnu Abbas dan
lainnya tetapi riwayat marfu ini tidak sah sebagaimana dijelaskan dalam
Al-Ahaditsudh Dha'ifah 'Silsilah hadits Dha'if' (nomor 200 dan 3520).

Subhanallah sempet-sempetnya nih ada yang solat
-Tegel Airport Berlin-
Masjid Quba yang pertama kali didirikan Rasulullah
-Madinah-
Mama sama nenek di halaman masjid Nabawi
-Madinah-
-Jabal Rahmah, Padang Arafah-
-Langit yang selalu indah di Masjid Nabawi-
-Masjidil Haram, Mekkah-
-After tawaf wada-
inshaaAllah see you again Kakbah :''
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen