Dienstag, 5. November 2013

AKAR PERMUSUHAN MEREKA (repost)

                        
            Ada sebuah tulisan yang sangat menarik menurut saya. tulisan ini saya baca 25 Oktober 2013 dari sebuah website yang akhir akhir ini rutin saya buka.. tanpa harus panjang lebar berikut isi tulisannya teman-teman.. in shaa Allah ada manfaatnya buat kita yaa :‘‘)

"Akar Permusuhan Mereka" | (Ibroh dari Siroh Nabawiyah)
 By Zulfi Akmal (Al-Azhar cairo)

            Huyay bin Akhthab adalah seorang pemimpin Yahudi Bani Quraizhah yang tinggal di Madinah. Ia seorang rahib/pendeta Yahudi yang sangat mengerti dengan hukum-hukum Taurat. Dia tahu persis tentang ciri-ciri Nabi akhir zaman yang akan diutus oleh Allah. Hal itu ia dapatkan dari informasi yang disampaikan Allah melalui kitab suci mereka, yaitu Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa.

Ummul Mukminin Shafiyyah binti Huyay bin Akhthab menceritakan tentang ayahnya:

"Aku adalah anak yang paling disayangi oleh ayah dan pamanku Abu Yasir. Setiap kali keduanya melihat diriku, selalu ia merangkulku dan meninggalkan anak-anak yang lain.

Ketika Rasulullah datang berhijrah ke Madinah, beliau singgah dulu di Quba' menjadi tamu Bani Amr bin 'Auf. Mendengar berita itu, ayahku Huyay bin Akhthab dan pamanku Abu Yasir berangkat pagi-pagi sekali ke sana. Dan keduanya pulang waktu matahari hampir tenggelam dalam keadaan capek, loyo, kecewa, dan sempoyongan.

Aku mencoba mendekati keduanya sebagaimana yang biasa aku lakukan. Namun tidak satupun di antara mereka berdua yang mempedulikanku. Kelihatan sekali dari tampangnya perasaan kecewa dan kesal yang sangat mendalam.

Tiba-tiba aku mendengar pamanku Abu Yasir bicara kepada ayahku Huyay bin Akhthab: "Apakah dia orangnya?"

(Maksudnya: Apakah orang yang tadi kita lihat di Quba' adalah Rasulullah yang diberitakan Taurat akan kedatangannya sebagai Nabi akhir zaman? Orang yang diceritakan oleh Nabi Musa akan kehadirannya?)

Ayahku menjawab: Benar, demi Allah. Dialah orangnya.
Pamanku Abu Yasir: Apakah kamu mengenal dan pasti dia orangnya?

Ayahku: Iya, pasti.

Pamanku: Lalu apa yang kamu rasakan terhadap dirinya? Apa yang akan kamu lakukan kepadanya?

Ayahku: Demi Allah, aku akan memusuhinya selagi hayat dikandung badan.

***

Subhanallah........

Memang aneh dan luar biasa jiwa manusia. Dia tahu kebenaran yang berada di depan matanya, tapi justru dia mengingkari dan memusuhinya.

            Tidak sia-sia Allah mengatakan tentang mereka, bahwa mereka menjadi sesat justru ketika keterangan dan ilmu diturunkan. Semakin jelas bukti dan dalil, semakin menjadi-jadi kedurhakaan dan kebangkangannya.

Bisa ditadaburi ayat-ayat berikut:

1. Al Baqarah: 90, 146 dan 213

Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat kemurkaan demi kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan. (2:90)

Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (2:146)

Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perseli-sihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan. dan diturunkan-Nya bersama mereka kitab yang mengandung kebenran, untuk memberi keputusan diantara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanya orang-orang yang diberi kitab, setelah bukti-bukti yang nyata dating kepada mereka, karena kedengkian diantara mereka sendiri. Maka dengan kehendakNya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Dan Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus. (2:213)

2. Ali Imran: 19, 86 dan 105

Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungannya-Nya. (3:19)

Bagaimana Allah akan memberi petunjuk kepada suatu kaum yang kafir setelah mereka beriman, serta mengakui bahwa Rasul (Muhammad) itu benar-benar rasul, dan bukti-bukti yang jelas telah sampai kepada mereka? Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang zalim. (3:86)

Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Dan mereka Itulah
orang-orang yang mendapat azab yang berat(8:105)


3. Asy Syura: 14

Dan mereka (ahli kitab) tidak berpecah belah melainkan sesudah datangnya pengetahuan kepada mereka karena kedengkian antara mereka. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai waktu yang ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab (Taurat dan Injil) sesudah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang medalamn tentang kitab (Al-Qur’an) itu. (42:14)

4. Al Jasiyah: 17

Dan Kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata tentang urusan (agama); maka mereka tidak berselisih melainkan sesudah datang ilmu kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Sungguh, Tuhanmu akan memberi putusan kepada mereka pada hari kiamat terhadap apa yang selalu mereka perselisihkan. (45:17)

5. Ash Shaf: 6

Dan (ingatlah) ketika 'Isa putra Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (61:6)

6. Al Bayyinah: 4

 Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. (98:4)

Kita berlindung kepada Allah dari mata yang tidak bisa melihat kebenaran dan hati yang tertutup untuk menerima yang hak.

SUMBER TULISAN: www.pkspiyungan.org

Makan durian khas kota medan
Durian disantap bersama teman
Allah tujuan dan Rasulullah teladan
Jauhi maksiat perintahnya kerjakan


Liebe Grüße,

@rizkachab    

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen