Ada sebuah tulisan yang sangat
menarik menurut saya. tulisan ini saya baca 25 Oktober 2013 dari sebuah website
yang akhir akhir ini rutin saya buka.. tanpa harus panjang lebar berikut isi
tulisannya teman-teman.. in shaa Allah ada manfaatnya buat kita yaa :‘‘)
"Akar Permusuhan Mereka" | (Ibroh dari Siroh
Nabawiyah)
By Zulfi Akmal (Al-Azhar cairo)
Huyay
bin Akhthab adalah seorang pemimpin Yahudi Bani Quraizhah yang tinggal di
Madinah. Ia seorang rahib/pendeta Yahudi
yang sangat mengerti dengan hukum-hukum Taurat. Dia tahu persis tentang
ciri-ciri Nabi akhir zaman yang akan diutus oleh Allah. Hal itu ia dapatkan
dari informasi yang disampaikan Allah melalui kitab suci mereka, yaitu Taurat
yang diturunkan kepada Nabi Musa.
Ummul Mukminin Shafiyyah binti Huyay bin Akhthab
menceritakan tentang ayahnya:
"Aku adalah anak yang paling disayangi oleh ayah
dan pamanku Abu Yasir. Setiap kali keduanya melihat diriku, selalu ia
merangkulku dan meninggalkan anak-anak yang lain.
Ketika Rasulullah datang berhijrah ke Madinah, beliau
singgah dulu di Quba' menjadi tamu Bani Amr bin 'Auf. Mendengar berita itu,
ayahku Huyay bin Akhthab dan pamanku Abu Yasir berangkat pagi-pagi sekali ke
sana. Dan keduanya pulang waktu matahari hampir tenggelam dalam keadaan capek,
loyo, kecewa, dan sempoyongan.
Aku mencoba mendekati keduanya sebagaimana yang biasa
aku lakukan. Namun tidak satupun di antara mereka berdua yang mempedulikanku.
Kelihatan sekali dari tampangnya perasaan kecewa dan kesal yang sangat
mendalam.
Tiba-tiba aku mendengar pamanku Abu Yasir bicara
kepada ayahku Huyay bin Akhthab: "Apakah dia orangnya?"
(Maksudnya: Apakah orang yang tadi kita lihat di Quba'
adalah Rasulullah yang diberitakan Taurat akan kedatangannya sebagai Nabi akhir
zaman? Orang yang diceritakan oleh Nabi Musa akan kehadirannya?)
Ayahku menjawab:
Benar, demi Allah. Dialah orangnya.
Pamanku Abu Yasir: Apakah kamu mengenal dan pasti dia
orangnya?
Ayahku: Iya, pasti.
Pamanku: Lalu apa yang kamu rasakan terhadap dirinya? Apa yang akan kamu lakukan kepadanya?
Ayahku: Demi
Allah, aku akan memusuhinya selagi hayat dikandung badan.
***
Subhanallah........
Memang aneh dan
luar biasa jiwa manusia. Dia tahu kebenaran yang berada di depan matanya, tapi
justru dia mengingkari dan memusuhinya.
Tidak
sia-sia Allah mengatakan tentang mereka, bahwa mereka menjadi sesat justru
ketika keterangan dan ilmu diturunkan. Semakin jelas bukti dan dalil, semakin
menjadi-jadi kedurhakaan dan kebangkangannya.
Bisa ditadaburi ayat-ayat berikut:
1. Al Baqarah: 90, 146 dan 213
Alangkah buruknya (hasil
perbuatan) mereka yang menjual dirinya dengan kekafiran kepada apa yang telah
diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa
yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat
kemurkaan demi kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan. (2:90)
Manusia itu adalah umat yang
satu. (Setelah timbul perseli-sihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai
pemberi kabar gembira dan peringatan. dan diturunkan-Nya bersama mereka
kitab yang mengandung kebenran, untuk memberi keputusan diantara manusia tentang
perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanya orang-orang yang
diberi kitab, setelah bukti-bukti yang nyata dating kepada mereka, karena
kedengkian diantara mereka sendiri. Maka dengan kehendakNya, Allah memberi
petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka
perselisihkan. Dan Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke
jalan yang lurus. (2:213)
2. Ali Imran: 19, 86 dan 105
Sesungguhnya
agama di sisi Allah hanyalah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah
diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di
antara mereka. Barangsiapa yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh,
Allah sangat cepat perhitungannya-Nya. (3:19)
Bagaimana
Allah akan memberi petunjuk kepada suatu kaum yang kafir setelah mereka
beriman, serta mengakui bahwa Rasul (Muhammad) itu benar-benar rasul, dan
bukti-bukti yang jelas telah sampai kepada mereka? Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang yang zalim. (3:86)
Dan janganlah kamu
menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah
datang keterangan yang jelas kepada mereka. Dan mereka Itulah
orang-orang yang mendapat
azab yang berat. (8:105)
3. Asy Syura: 14
Dan mereka (ahli kitab) tidak
berpecah belah melainkan sesudah datangnya pengetahuan kepada mereka karena
kedengkian antara mereka. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah
ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai waktu yang ditentukan,
pastilah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan
kepada mereka Al-Kitab (Taurat dan Injil) sesudah mereka (pada zaman Muhammad),
benar-benar berada dalam keraguan yang medalamn tentang kitab (Al-Qur’an) itu. (42:14)
4. Al Jasiyah: 17
Dan
Kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata tentang urusan
(agama); maka mereka tidak berselisih melainkan sesudah datang ilmu kepada
mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Sungguh, Tuhanmu akan memberi
putusan kepada mereka pada hari kiamat terhadap apa yang selalu mereka
perselisihkan. (45:17)
5. Ash Shaf: 6
Dan (ingatlah) ketika 'Isa putra Maryam berkata:
"Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,
membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan
(datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa
bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang
nyata." (61:6)
6. Al Bayyinah: 4
Dan
tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka)
melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. (98:4)
Kita berlindung kepada Allah dari
mata yang tidak bisa melihat kebenaran dan hati yang tertutup untuk menerima
yang hak.
Makan durian khas kota medan
Durian disantap bersama teman
Allah tujuan dan Rasulullah teladan
Jauhi maksiat
perintahnya kerjakan
Liebe Grüße,
@rizkachab
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen