"satu buah peluru hanya bisa menembus satu kepala,
tetapi satu buah pena bisa menembus ribuan kepala" -Sayyid Qutb-
Seperti biasa,
setiap selasa malam ada acara menulis di group whatsapp One week one paper. Dan
tema minggu ini adalah motivasi bergabung di komunitas owop. Walaupun agak
telat sepersekian menit, tapi saya tetap ingin menyuarakan hati pribadi tentang
komunitas ini. Berikut sepenggal motivasi pribadi yang di re-share ke blog ini.
One week one
paper. Berawal dari pertemanan bersama Nadhira Arini yang akhirnya
memperkenalkan saya pada keluarga besar ini. Hampir semua anggotanya belum
pernah saya temui. Tapi entah mengapa kehangatan untuk menggapai mimpi bersama
begitu nyata di komunitas ini.
Sedikitnya ada
tiga motivasi penting yang membuat saya sangat bersemangat hadir dalam
komunitas menulis ini.
Yang pertama
adalah karena Allah swt. Tuhan semesta alam. Ketika Allah SWT berfirman dalam
surat cinta-Nya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Di komunitas OWOP inilah
saya juga menemukan fasilitas itu. mengasah berbagai macam kebaikan didalamnya.
Membaca, menulis, silaturrahim merupakan ketiga hal penting untuk berbagi yang
terus diasah di komunitas ini. Betapa bahagianya ketika bisa bertemu
dengan komunitas yang pada akhirnya menambah kedekatan saya kepada-Nya. Keberagaman
misi mungkin tak bisa dipungkiri, namun kesamaan visi itulah yang sulit dicari.
Yang kedua adalah
karena persaudaraan. Setiap hari grup whatsapp OWOP tak pernah sepi. ramai
dikala sunyi. Menemani dikala sendiri. Menyertai dikala berbagi. Inilah salah
satu penyemangat yang berarti. Walau dunia maya, namun begitu nyata
menginspirasi. Berharap dapat bertemu dan berdiskusi suatu hari nanti. Bersama
keluarga OWOP membangun mimpi yang kini ingin diperjuangkan kembali.
Yang ketiga
adalah karena harapan. Semangat keluarga OWOP, dan kumpulan orang-orang positif
didalamnya kembali mengajarkan saya tentang banyak hal. Diantaranya adalah
membangkitkan kembali harapan dan bersemangat dalam setiap perjuangan. Lewat
menulis kita bisa berkarya, lewat menulis kita bisa berbagi kepenjuru dunia,
dan lewat menulis pun inshaaAllah kita bisa menguasai semesta. Harapan itu
masih ada! Karna kita bersama, menulis untuk berbagi kepada sesama.
Apalah arti menulis tanpa gemar membaca. “rakuslah membaca, hanya penulis sombong yang malas membaca“ –Oddie frente-. Dalam Al-qur’an
ayat pertama yang Allah swt turunkan pun adalah tentang membaca,
“Bacalah,
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan”. (Al-alaq: 1).
Karena itulah
dalam islam membaca sangat sangat penting. Terutama membaca Al-Qur’an. Kitab
Allah swt, yang sedikitpun tidak ada campur tangan manusia didalamnya. Kitab yang tak ada sedikitpun keraguan di
dalamnya, petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Dengan membaca inilah kita
memperoleh banyak informasi. Dari informasi itulah kita memperoleh banyak ilmu.
Dan dengan menulislah kita mengikat ilmu tersebut.
“ikatlah
ilmu dengan menulis“ –Ali Bin Abi Thalib-
Dalam islam kita telah diajarkan bahwa tidak hanya membaca
yang penting, namun menulis pun tak kalah penting. Allah swt berfirman dalam
surat cinta-Nya di Qur’an surat Al-Qalam ayat 1. “...demi pena dan apa yang ditulis“. Tak hanya bersumpah demi Waktu, Allah
swt bahkan bersumpah pula demi Pena pada penggalan surat cinta-Nya.
mashaaAllah ketika kita belajar menulis dengan hati, disanalah terdapat
kenikmatan dalam berbagi. Dan dengan menulis ini pula kita semakin belajar akan
kekurangan diri.
The last but not
least.. One week one paper sebuah komunitas yang begitu asing pada awalnya,
tapi begitu mengesankan diperjalanannya dan semoga berujung manis pada akhirnya.. aamiin
Kata siapa
jodoh pasti bertemu
Kata si dia
sambil tertunduk melaju
Membaca menulis
gudangnya si ilmu
Berawal dari
sana bangsa kita kan maju
From library with love <3
Liebe Grüße,
@rizkachab
Halle (Saale), 3. März 2015
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen