
22 April 2013
Assalamu'alaykum saudariku
yang dirahmati oleh Allah :)
saudariku,
beberapa hari yang lalu saya menelfon sahabat di Indonesia. Kami membicarakan
banyak hal sampai akhirnya teman saya menawarkan untuk mengikuti sayembara
menulis pengalaman dakwah ini. Dahulu saya berfikir bahwa dakwah adalah hal
yang sulit untuk dilakukan, hanya para ustadz sajalah yang berkewajiban untuk
itu. Dakwah adalah sebuah kata yang sangat berat untuk dikatakan namun ternyata
begitu indah ketika kita melakukan. Itulah yang baru saya rasakan dua tahun
terakhir ini. Ya dua tahun hidup di jerman telah mengantarkan saya mengenal dan
ikut dalam proyek Allah SWT ini. Proyek yang saya sangat bersyukur berada
didalamnya. Perjalanan saya belum ada apa-apanya dibandingkan mereka yang lebih
dulu terjun dalam proyek ini. Perjuangan, pengorbanan, pengabdian, semua telah
mereka keluarkan secara suka rela untuk Allah SWT. Dan di Jerman inilah garis
start saya untuk berusaha melanjutkan jejak jejak meraka.
banyak
hal yang dapat menjadi pengalaman berkesan saat kita berdakwah. Berhijab adalah
salah satunya. Berhijab merupakan dakwah yang sangat sederhana yang dapat
dilakukan oleh seluruh muslimah di dunia.
saudariku,, banyak sekali cara Allah SWT memperingati kita untuk berhijab, tapi
terkadang kita tidak mau tau dengan ajakan atau petunjuk tersebut. Padahal
Allah SWT sangat sayang kepada kita. Allah-lah yang menguasai semua urusan
kita. hidup, mati dan ibadah semua dikembalikan kepada-Nya. bahkan bumi dan
langit pun ada digenggamannya, tapi kenapa untuk sebuah kewajiban kita
masih mempertanyakannya???. banyak orang yang mengatakan masih menunggu hidayah
untuk berhijab, padahal hidayah itu dijemput bukan ditunggu. banyak juga yang
menunda untuk berhijab dengan alasan masih muda, padahal di masa muda itulah
tantangan terbesar hawa nafsu manusia. ada juga yang bercita cita mengenakan
hijab setelah ia menikah, padahal malaikat maut selalu mengintai ditiap
harinya. sudah siapkah kita untuk itu semua?.
seiring
bertambahnya umur, dan berkurangnya usia, saya pun sering berfikir hakekat
hidup sebenarnya. untuk manusia atau untuk sang pencipta?. hal ini baru
terlintas dipikiran saya ketika berada dibumi Allah yang lain, yaitu Jerman.
hidup jauh dari orang tua membuat saya sadar bahwa Allah-lah satu-satunya
penolong saya. Allah-lah yang mengatur skenario hidup saya. Dan Jerman telah
mengajari saya banyak hal terutama tentang prinsip hidup.
Jerman yang disebut juga negara jantung eropa memiliki penduduk sekitar 82juta
manusia. sekitar 66% atau 55 juta orang beragama kristen, 30% dari populasi
penduduk negara jerman mengaku tidak memiliki agama dan hanya sekitar 5,2%
penduduk Jerman yang beragama islam. Islam memang minoritas disini, tapi Jerman
negara yang memiliki toleransi yang cukup tinggi. Mereka sangat terbuka dengan
kepercayaan dan pemikiran siapapun. Karena itulah sampai detik ini
Alhamdulillah saya belum mendapat kendala berarti dalam hal beribadah terutama
dalam berhijab.
Saudariku,,
Ada banyak hal berkesan mengenai hijab selama saya 2 tahun tinggal di Jerman.
Berikut tiga hal diantaranya yang akan saya ceritakan disini.
Yang
pertama saat saya menyentuh kampus pertama kali, banyak sekali wajah asing
dihadapan saya, semua serba pirang, serba tinggi, serba mancung. Ada juga
beberapa berwajah oriental, asia, dan afrika. Naaah ketika saya sedang berjalan
dikoridor kampus, ada yang menyapa saya dengan ucapan
"Assalamu'alaykum", karna kaget saya reflek langsung menjawab
"wa'alaykumsalam warahmatullahi wabarakatuh" sambil melihat ke arah
pemuda yang terlihat terburu-buru itu.
Jujur
saya belum kenal dengan pemuda jerman itu sebelumnya. saya rasa dia juga
begitu, tapi dia telah menyapa saya dengan sebuah salam. Hal seperti ini
beberapa kali terjadi pada saya. saya diberi salam oleh orang orang yang belum
dikenal. walaupun mereka berbeda negara dengan saya tapi ternyata kami
bersaudara. oooh betapa indahnya islam. tentu hal ini tidak akan terjadi jika
saya tidak memakai hijab, karna dia pasti tidak mengetahui jika saya seorang
muslim. ternyata kisah ini sangat selaras dengan firman Allah di Q.S.
Al-ahzab:59
"Hai Nabi,
katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.”
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Al Ahzab : 59)"
Yang
kedua terjadi ketika saya sedang bekerja di Berlin saat mengisi liburan. naaah
waktu pertengahan tahun 2012 jerman sedang musim panas, jadi matahari terik
sekali. Alhamdulillah saya bekerja di dalam ruangan. Saat saya bekerja disana,
saya duduk disebuah meja, dan di meja tersebut ada 3 pria yang bekerja bersama
saya. Dua diantara mereka orang afrika (A & B) dan satu lagi pria
berkewarganegaraan Jerman (C). Karena tidak memiliki bahan obrolan, saya asik
dengan kerjaan saya, jadi saya terlihat diam saja. Sampai akhirnya salah satu
diantara mereka bertanya kepada saya
A: you are moslem right?
S: of course, you can see it
from my hijab
B: heey it's summer not
winter. It's so hot now, why are you wearing that?
S: it's my duty and it's just
for my God
B: sorry,i don't believe in
God and i think it's no sense
S: hmmmmm okay i have a
simple analogy for you. i have 2 candies, this one with wrap and this one
without wrap. Which one do you prefer?
A: of course i want with wrap
S: why?
A: i want the new one
S: i hope you got the point
guys. Woman in islam is very special, so islam protect us with this rule
C: i have a friend from
maroko, she is moslem too. But why she doesn't wear hijab like you?
A: i don't know why,
but it's all about right and wrong. there is no compulsion in Islam.
Because life is a choice
Setelah
pembicaraan ini, saya pun pamit ke toilet, topik ini pun selesai. Dari
pengalaman ini saya menarik kesimpulan, bahwa dimanapun kita berada, selama
kita mengenakan hijab, itu adalah langkah dakwah kita. Selama kita mengenakan
hijab insyaAllah selama itu pula pahala mengalir kepada kita dan orangtua kita
baik masih hidup ataupun telah tiada. Karena ini bagian dari menjalankan
perintah Tuhan kita. Allah SWT.
kisah
berkesan yang ketiga berasal dari lingkungan saya saat ini. ketika hidup di
Jerman saya bagai melihat dua warna yang jelas. ada hitam dan ada putih. dan
saya lebih mudah untuk menilai dan mengikuti ajaran islam secara utuh. berbeda
hal-nya ketika di Indonesia. saya bagai melihat warna Abu-abu. ketika ada orang
yang berbuat kebenaran menurut islam, tapi malah dianggap aneh atau terkadang
dicemooh oleh orang islam itu sendiri. ketika ada orang yang berbuat kesalahan
menurut islam, tapi malah dianggap enteng dan didiamkan saja oleh orang islam
itu sendiri. Aneh. sungguh aneh. tapi inilah yang dulu sering saya lihat.
Alhamdulillah
dari awal tiba disini, saya telah diperkenalkan sebuah mesjid Indonesia di kota
Berlin, masjid Al-falah namanya. Disanalah saya mengenal proyek Allah SWT
tersebut, dakwah. Saya banyak belajar disana. Saat ini pun saya mulai dan masih
belajar mengaplikasikan apa yang saya pelajari. beberapa diantaranya saya mulai
mengenakan kaos kaki, mengulurkan jilbab, mulai untuk memakai rok, dan lain
sebagainya. Hal-hal seperti ini dahulu tidak pernah saya laksanakan. Jangankan
untuk dilaksanakan, peduli pun tidak. Astaghfirullah..
Saudariku,,
Jangan pernah malu dengan identitas kita sebagai muslim. Banggalah dengan
ajaran islam. Banggalah dengan hijab. Do and show them that It’s not strict,
it’s not fanatic but it’s a prinsip. hidup tanpa prinsip layaknya ikan yang
sudah tak bernyawa, layaknya ikan yang sesungguhnya mampu berenang tapi ia
hanyut terbawa arus gelombang.
Saudariku,,
saya ingin sekali mengajak keluarga saya, teman-teman saya, dan seluruh wanita
muslim di dunia, agar mereka memakai hijab, karena inilah perintah Allah di
An-nur: 31 dan Al-ahzab: 59. Allah-lah yang memberi kita nafas setiap hari,
memberi kita rezeki sampai bisa kuliah, memberi kita makan, ilmu, ujian, nilai
bahkan yang memberi kita cobaan selama ini. Semuanya Allah SWT yang mengatur.
di atas langit masih ada langit dan sekecil kecilnya kutu mereka juga memiliki
kutu. mustahil semua ini berlangsung sistematis tanpa ada Tuhan yang mengatur.
Dialah Allah SWT. Masihkah kita acuh dengan perintahnya?.
''Apakah mereka tidak
memerhatikan Alquran, ataukah hati mereka telah terkunci? Sesungguhnya
orang-orang yang berbalik (kepada kekafiran) setelah petunjuk itu, jelas bagi
mereka, setanlah yang merayu mereka dan memanjangkan angan-angan mereka.'' (QS
Muhammad: ayat 24-25).
Saudariku,,
tidak ada kata terlambat bagi Allah SWT selama kita masi bernafas. Jangan
jadikan kain kafan sebagai hijab pertama kita, let's start our movement.
Saudariku,,
dua tahun sudah saya diJerman. saya juga sangat berharap tidak hanya ilmu dunia
yang saya dapatkan disini, tetapi juga ilmu akhirat atau ilmu agama. karena
dengan ilmu akhirat inilah bekal kita untuk ke kampung halaman yang abadi.
hidup di dunia tidak sampai 100 tahun, tapi kehidupan akhirat melebihi ribuan
tahun lamanya, karna disanalah rumah kita yang sesungguhnya. semoga kita dikumpulkan
di surganya Allah SWT. aamiin ya Rabbal 'alamiin
Untuk
semua saudariku yang terjun dalam proyek Allah SWT, tetap semangat yaa!!! Keep
fighting!!! Kalau katanya ustadzah Yoyoh Yusroh “if we are realize, that we are
on mission, we must keep the mission ON” :’)
mendengar azan hati mulai
bergetar
azan di dengar didalam
kendaraan
hidup ini cuma sekali dan
sebentar
saling mengingatkan adalah
bukti persaudaraan
liebe Grüße,
@rizkachab
Wassalamu’alaykum
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen